BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) selaku operator Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro berkomitmen mendukung keberlanjutan bahan baku industri pupuk di Indonesia. Sebab, industri pupuk ini dapat mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dan berperan penting dalam mendorong peningkatan produksi sektor pertanian.
Dalam mendukung keberlanjutan itu, PT Pertamina bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Gas yang dialirkan dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) tersebut sebesar 15 MMSCFD.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, PG Teken SPJB Bersama 73 Mitra Produksi Pupuk Petroganik
"PEPC berkomitmen penuh terhadap ketahanan energi dan pemanfaatannya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional termasuk ketahanan pangan," kata Direktur Utama PEPC, Endro Hartanto, Jumat (22/9/2023).
Selain berkomitmen mendukung keberlanjutan bahan baku industri pupuk, kerja sama itu diharapkan dapat meningkatkan produksi sektor pertanian, sehingga mampu mendukung program ketahanan pangan nasional sekarang dan di masa datang.
"Penandatanganan PJBG ini merupakan bentuk konkret komitmen pemerintah atas Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 91K Tahun 2022 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri," paparnya.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Sabet 8 Penghargaan di IGA 2025
Sementara itu, General Manager Zona 12 Pertamina Subholding Upstream, Mefredi, menyebut pasokan gas dari Lapangan JTB memang diprioritaskan untuk mendukung perkembangan ekonomi nasional dan industri strategis seperti pembangkit listrik yang dirasakan manfaatkan oleh kalangan luas.
"Demikian pula saat ini kami menyalurkan gas untuk mendukung industri pupuk nasional, dengan demikian perusahaan pupuk akan mendapatkan bahan baku dengan harga yang lebih kompetitif. Dengan demikian, biaya operasional pabrik lebih optimal dan efisien," tuturnya.
Penandatanganan PJBG ini dilakukan dalam acara International Convention Indonesia Upstream Oil & gas 2023 (IOG) di Bali, Kamis (21/9/2023). Penandatanganan dilakukan Direktur Utama PEPC, Endro Hartanto, dan pembubuhan paraf dari Digna Jatiningsih sebagai Direktur Operasi PT Petrokimia Gresik yang mewakili Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.
Baca Juga: Hadapi Penyesuaian HET, Pertamina Patra Niaga Jamin Stok LPG Aman
Turut menyaksikan penandatanganan tersebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia Jamsaton Nababan. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News