Dukung Pengembangan Industri Pupuk di Indonesia, PEPC JTB Alirkan Gas 15 MMSCFD

Dukung Pengembangan Industri Pupuk di Indonesia, PEPC JTB Alirkan Gas 15 MMSCFD Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas atau PJBG antara Pertamina dengan Petrokimia Gresik.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - PT EP Cepu (PEPC) selaku operator Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di berkomitmen mendukung keberlanjutan bahan baku industri di Indonesia. Sebab, industri ini dapat mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dan berperan penting dalam mendorong peningkatan produksi sektor pertanian.

Dalam mendukung keberlanjutan itu, PT bekerja sama dengan PT Gresik, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Gas yang dialirkan dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) tersebut sebesar 15 MMSCFD.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

"PEPC berkomitmen penuh terhadap ketahanan energi dan pemanfaatannya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional termasuk ketahanan pangan," kata Direktur Utama PEPC, Endro Hartanto, Jumat (22/9/2023).

Selain berkomitmen mendukung keberlanjutan bahan baku industri , kerja sama itu diharapkan dapat meningkatkan produksi sektor pertanian, sehingga mampu mendukung program ketahanan pangan nasional sekarang dan di masa datang.

"Penandatanganan PJBG ini merupakan bentuk konkret komitmen pemerintah atas Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 91K Tahun 2022 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri," paparnya.

Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi

Sementara itu, General Manager Zona 12 Subholding Upstream, Mefredi, menyebut pasokan gas dari Lapangan JTB memang diprioritaskan untuk mendukung perkembangan ekonomi nasional dan industri strategis seperti pembangkit listrik yang dirasakan manfaatkan oleh kalangan luas.

"Demikian pula saat ini kami menyalurkan gas untuk mendukung industri nasional, dengan demikian perusahaan akan mendapatkan bahan baku dengan harga yang lebih kompetitif. Dengan demikian, biaya operasional pabrik lebih optimal dan efisien," tuturnya.

Penandatanganan PJBG ini dilakukan dalam acara International Convention Indonesia Upstream Oil & gas 2023 (IOG) di Bali, Kamis (21/9/2023). Penandatanganan dilakukan Direktur Utama PEPC, Endro Hartanto, dan pembubuhan paraf dari Digna Jatiningsih sebagai Direktur Operasi PT Gresik yang mewakili Direktur Utama PT Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

Turut menyaksikan penandatanganan tersebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia Jamsaton Nababan. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO