GRESK, BANGSAONLINE.com - Makam diyakini sebagai makam Syekh Mohammad Nur Alamsyah di sekitar Perumahan Alam Bukit Raya (ABR), di Desa Suci, Kecamatan Manyar, pasca dibongkar, kian ramai menjadi pembicangan publik.
Sumber BANGSAONLINE.com menyebutkan, makam di sekitar Perumahan ABR yang diyakini para jamaah dan peziarah dari berbagai daerah sebagai makam Syekh Sayyid Mohammad Nur Alamsyah, kemungkinan besar benar adanya.
Baca Juga: Makam Syekh Muhammad Nur Alamsyah Diketemukan Setelah Kiai Jazuli Kedatangan Khadam
"Kalau mendengar dari perkataan. Cerita para tokoh dengan dibuktikan sejumlah tanda fisik, besar kemungkinan itu benar makam Syekh Sayyid Mohammad Nur Alamsyah," ucap sumber tersebut kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (23/9/2023).
Menurut sumber itu, Syekh Sayyid Mohammad Nur Alamsyah merupakan murid dari Mbah Sunan Abdullah Asyari bin Sayyid Jamaluddin Kubro, Tuban, Jawa Timur, atau yang dikenal dengan Sunan Bejagung Lor.
"Mbah Sunan Bejagung adalah adik dari Sayyid Ibrahim Asmorokondi atau ayah dari Sunan Ampel," tuturnya.
Baca Juga: Jamaah Minta Balai Pelestarian Budaya Turun Tangan soal Pembongkaran Makam Syekh Muhammad di Gresik
Pasca Perang Paregreg atau perang saudara antara Bhre Wirabumi dari Kerajaan Blambangan dengan Prabu Wikramawardhana dari Kerajaan Majapahit sekitar 1404-1406 M, banyak masyarakat yang mengalami paceklik. Banyak yang jatuh sakit.
"Nah, saat itu Mbah Sunan Bejagung lantas memerintah Syekh Mohammad Nur Alamsyah nenemui dan membantu Syekh Maulana Malik Ibarahim yang tengah membantu masyarakat pasca Perang Paregreg," tuturnya.
Sunan Begajung lantas memberikan bahan obat-obatan kepada Syekh Mohammad untuk bertemu dengan Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Baca Juga: Pasca Dibongkar, Peziarah dari Luar Daerah Istighotsah di Makam Syakh Mohammad Gresik
"Syekh Mohammad yang kebiasaan membawa tongkat lalu pergi ke Gresik (waktu itu) menyusuri sungai dan tepi lautan," terangnya.
Nah, dalam perjalanan itu, ada batu karang cukup besar menghampiri Syekh Mohammad.
"Tentu Syekh Mohammad terheran-heran. Sebab, batu karang kalau di air harusnya tenggelam. Tapi, yang ia saksikan batu karang terapung," cerita sumber tersebut.
Baca Juga: Sejarawan Toha Sesalkan Pembongkaran Makam yang Diyakini Syakh Mohammad Nur Alamsyah
Syekh Mohammad pun bilang kepada batu karang itu.
"Jika kamu (batu karang) datang kemudian ikut dan membantu aku, antarkan aku ke daerah Syekh Maulana Malik Ibrahim," kata sumber ini menirukan perkataan Syekh Mohammad dalam ceritanya.
Syekh Mohammad pun naik batu karang itu dengan berpegang tongkatnya dengan membawan bahan obat-obatan untuk dibawa ke Syekh Maulana Malik Ibrahim. Sesampainya di telatah Gresik (waktu itu) dan bertemu dengan Syekh Maulana Malik Ibrahim, Syekh Mohammad lantas menyampaikan pesan gurunya, Sunan Bejagung.
Baca Juga: Terkena Pelebaran Jalan, Kuburan Jongbiru Mulai Dibongkar, Dipindahkan
Akhirnya, Syekh Maulana Malik Ibrahim mengajak Syekh Mohammad mendirikan toko. Yang dijual kebutuhan masyarakat seperti bahan makanan dan obat-obatan. Diceritakan sumber tersebut bahwa, toko banyak didatangi masyarakat yang membeli bahan makanan, termasuk masyarakat yang miskin yang tak punya uang.
"Masyarakat miskin yang tak punya uang gratis. Tak perlu membayar barang makanan yang dibutuhkan," bebernya.
Selain itu, di toko tersebut juga dijual bahan obat-obatan dan tempat untuk berobat orang sakit. Warga yang miskin tak usah membayar.
Baca Juga: DCKPKP Gresik Bahas Pengadaan Tanah Makam di Dusun Gorekan Lor
"Waktu itu, yang sakit tidak parah dibuatkan ramuan minuman cemeng seperti kopi oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Syekh Mohammad. Sedangkan yang sakit parah dibuatkan ramuan obat yang rasanya pahit. Seperti jamu. Alhamdulillah atas izin Allah SWT, semuanya sembuh," tuturnya.
Kemudian banyak masyarakat yang nyantri di Pondok Pesantren yang dididirikan Syekh Maulana Malik Ibrahim, di Gapuro untuk syiar Islam. Mereka diajari agama Islam oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim.
"Kalau merunut dari cerita ini bahwa batu karang yang ada di sekitar Perumahan ABR itu makam Syekh Mohammad Nur Alamsyah. Dan, pohon yang tumbuh di atas batu karang itu tongkat Syekh Mohammad yang ditancapkan," katanya.
Baca Juga: Nekat Bongkar Makam, Pemuda di Desa Konang Pamekasan Diamankan Warga
"Sebab, cerita yang saya dengar batu karang itu setia mengikuti Syekh Mohammad hingga meninggal dunia," pungkasnya. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News