GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pembongkaran kuburan yang diyakini sebagai Makam Syakh Mohammad Alamsyah di sekitar Perumahan Alam Bukit Raya (ABR) Kawasan Telogo Dowo, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, terus menuai kontroversi.
Sejarawan Muchammad Toha menyesalkan pembongkaran makam tersebut yang menurutnya tergesa-gesa.
Baca Juga: Peringati Rebo Wekasan, Warga Suci Gresik Kirab Tumpeng Agung
"Dikaji dulu kebenarannya keberadaan makam itu, benar tidak ada, atau sebaliknya ada," ucap Toha kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (22/9/2023).
Menurut Toha, kalau memang makam itu tidak ada jasadnya, maka harus dibuktikan secara ilmiah. Begitu sebaliknya, jika makam itu diyakini warga adalah kuburan Syakh Mohammad Nur Alamsyah, maka harus ditelusuri.
"Jadi, jangan cepat mengambil kesimpulan, buktikan dulu, faktanya ada atau tidak," tutur Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang ini.
Baca Juga: Nestapa Korban Penganiayaan di Sampang: 8 Bulan Meninggal, Kuburannya Dibongkar untuk Diautopsi
Toha mengaku prihatin jika kejadian pembongkaran makam sesorang yang dianggap tokoh oleh masyarakat terus terjadi. Kondisi ini akan menjadi preseden buruk. Sebab, akan banyak makam tokoh-tokoh yang hilang, sehingga tak bisa diketahui oleh generasi yang akan datang.
"Saya akui di Kabupaten Gresik sering ada upaya untuk pembongkaran makam para tokoh yang jadi panutan masyarakat," ungkapnya.
Toha lantas mencontohkan kasus rencana pembongkaran makam di depan Masjid Nurul Jannah Petrokimia Gresik, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Gresik.
Baca Juga: Pembongkaran Kuburan di Sampang Jadi Tontotan Warga, Polda Jatim Pasang Police Line
Masyarakat Kelurahan Ngipik, Kecamatan Gresik, mengenal makam tersebut sebagai Makam Raden Supeno, yang merupakan tokoh dan panutan masyarakat.
"Saat akan dibongkar waktu itu, warga Ngipik marah. Ramai. Akhirnya makam tidak jadi dibongkar," ungkap Toha.
Toha berjanji akan menelusuri keberadaan makam yang diyakini sebagai Makam Syakh Mohammad Nur Alamsyah itu. (hud/ns)
Baca Juga: Makam Warga Sampang Dibongkar, Keluarga Curiga Mati tak Wajar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News