GRESIK, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi III DPRD Gresik, Khoirul Huda, merespons banjir yang terjadi di wilayah perkotaan saat hujan lebat, baru-baru ini. Banjir antara lain merendam Pondok Permata Suci (PPS), Desa Suci, Kecamatan Manyar, dan sekitarnya.
Khoirul Huda menyampaikan hasil temuan Komisi III di lapangan, bahwa didapati banyak saluran air (box culvert) yang buntu, dangkal penuh dengan tanah, bebatuan, dan sampah.
Baca Juga: Heboh Pagar Laut, Dewan Sebut Banyak Industri Sewa Area Pesisir untuk Perluasan Pabrik di Gresik
Bahkan, ada saluran yang sengaja ditutup dengan cor oleh warga.
"Kami sudah panggil Dinas Cipta Karya, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) dan kepala desa yang wilayahnya masuk kanal saluran. Kami minta agar dilakukan pembersihan total dan pembongkaran," ucap Khoirul Huda kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (23/1/2025).
Menurut Huda, saluran air yang membentang mulai Desa Suci, Tebalo, dan Dahanrejo, Kecamatan Manyar, selama ini menjadi tempat pembuangan air warga dan tempat penampungan air hujan yang mengalir ke persawahan.
Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Telogodendo Gresik Meluap
Namun, seiring berjalannya waktu, saat ini banyak berdiri bangunan dan perumahan di sekitar kanal saluran air.
"Mungkin karena kurangnya pengawasan dari pihak terkait, banyak bangunan didirikan memakan sempadan saluran air. Akibatnya, kondisi saluran makin menyempit dan dangkal, bahkan buntu akibat tak terawat dengan baik. Kondisi ini mengakibatkan daerah sekitar tergenang dan banjir saat hujan dengan intensitas lebat, karena saluran tak dapat menampung debit air," ungkap politikus asal Desa Suci, Kecamatan Manyar ini.
Untuk mencegah agar banjir susulan tak terulang, Huda meminta DCKPKP untuk membongkar total saluran air guna pembersihan.
Baca Juga: Sekretaris Komisi III DRPD Gresik Desak DPUTR Perbaiki Jalan Rusak
"Karena tahun ini (2025) tak dianggarkan, maka tahun depan (2026) baru dianggarkan untuk pembuatan saluran air baru. DCKPKP juga berencana akan memanfaatkan tanah milik perusahaan jalan kereta api (PJKA) akan dibuatkan box culvert untuk mengurai buangan air saat hujan agar tak banjir. Anggaran direncanakan dari dana alokasi khusus (DAK)," terangnya.
Selain menyorot penyempitan saluran air mulai Suci hingga Tebalo, Huda juga menyorot penyempitan jalan di wilayah tersebut.
"Dulu saat saya kecil, seingat saya jalan itu lebarnya 18 meter, kemudian ada kali lebar di kanan kiri jalan. Saya kerap main di kali itu. Tapi sekarang makin sempit. Makanya kami hadirkan kades sekitar untuk melihat kretek desa batas-batas tanah di sana sebelum dilakukan perbaikan saluran dan jalan," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Pasti Berhasil! Tutorial Buat Faktur Pajak Pelunasan Coretax Jika Uang Muka Dibuat di Efaktur 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News