GRESIK, BANGSAINLINE.com - Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan, Program Makmur yang diinisiasi oleh Pupuk Indonesia bersama Menteri BUMN, Erick Thohir, yang direalisasikan oleh Petrokimia Gresik hingga akhir kuartal II 2023, berhasil memakmurkan 21.403 petani yang ada di beberapa daerah di Indonesia, melalui peningkatan produktivitas hasil panen.
Hal ini diungkapkan Dwi Satriyo pada Peringatan Hari Tani Nasional, Minggu (24/9/2023).
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024
Menurutnya, selama Januari-Agustus 2023, Petrokimia Gresik telah merealisasikan program inisiatif Kementerian BUMN Republik Indonesia di lahan seluas 102.589 Hektar (Ha), atau sudah 104 persen dari target yang diamanahkan di sepanjang tahun 2023, yaitu 99.000 Ha.
"Alhamdulillah, Program Makmur yang merupakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, mulai dari bantuan modal, pendampingan budidaya, asuransi pertanian hingga jaminan pemasaran mampu meningkatkan hasil panen berbagai komoditas pertanian yang pada akhirnya mendorong kesejahteraan atau kemakmuran bagi para petani di negeri ini," ucapnya.
Ia menjelaskan, Program Makmur Petrokimia Gresik telah direalisasikan di beberapa provinsi. Antara lain, di Jawa Barat pada lahan seluas 8.534 Ha, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (14.043 Ha).
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Kemudian, di Provinsi Jawa Timur (63.917 Ha), Bali dan Nusa Tenggara (9.138 Ha), Sumatera (2.738 Ha), dan Kalimantan (4.219 Ha).
Adapun komoditas yang menjadi sasaran Petrokimia Gresik terbanyak adalah padi di lahan seluas 44.495 Ha. Selanjutnya, tebu (35.481 Ha), hortikultura (10.093 Ha), jagung (8.301 Ha), dan kelapa sawit (4.219 Ha).
"Kami berharap budidaya ini bisa diduplikasi oleh petani lain, sehingga mampu berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional," harapjya.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Polsek Karangjati Ngawi Gelar Methil Bareng Petani
Lebih lanjut, Dwi Satriyo menuturkan, dalam Program Makmur Petrokimia Gresik berperan dalam memberikan jaminan penyediaan pupuk non-subsidi. Petrokimia Gresik juga melakukan kawalan budidaya, mulai dari pengujian tanah melalui layanan Mobil Uji Tanah, hingga penyediaan pestisida melalui anak perusahaan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Adapun pupuk non-subsidi Petrokimia Gresik yang digunakan dalam program Makmur di antaranya, NPK Phonska Plus, ZA, Urea, ZK dan SP-36.
Selain itu, juga produk baru perusahaan, yaitu ZA Plus, SP-26, Phosgreen dan Petroganik Premium.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Melalui program Makmur ini juga menjadi media edukasi bagi perusahaan kepada petani agar tidak bergantung dengan pupuk bersubsidi yang saat ini alokasinya semakin terbatas.
"Penggunaan produk non-subsidi Petrokimia Gresik terbukti memberikan hasil siginifikan bagi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani di Indonesia. Semoga semakin banyak petani yang tergabung dalam Program Makmur ini maka semakin lebih banyak lagi petani yang terinspirasi,"tutupnya. (hud/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News