SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Peningkatan kesejahteraan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Probolinggo, diwarnai adanya 13 siswa penerima yang putus sekolah.
“Ada tiga belas anak yang berhenti sekolah saat dilakukan monitoring dan evaluasi oleh Bappeda melalui Dinas Sosial (Dinsos) bersama pendamping,” ujar M Sonhadji, Kabid Sosial dan Budaya, Bappeda Kota Probolinggo.
Baca Juga: Berantas Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gandeng PKL
Ia menjelaskan, sasaran PKH cukup jelas agar anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin terjamin haknya untuk memperoleh pendidikan sampai sekolah menengah atas. Dengan pendidikan yang memadai diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan yang terjadi pada orang tua dan keluarganya, sehingga tidak berlanjut ke anak-anak generasi berikutnya.
“Ketiga belas anak yang berhenti sekolah. Rata-rata pekerjaan orang tuanya sebagai tukang becak dan pembantu rumah tangga. Sehingga anaknya sudah bekerja dan tidak ada harapan lagi untuk bersekolah. Di lapangan, sudah ada usaha dari pendamping PKH untuk mengusahakan agar anak tetap bersekolah tetapi anaknya yang tidak mau,” tandas M Sonhadji.
Rincian anak mendapatkan dana PKH yang berhenti sekolah, yakni dua anak sudah tidak ada harapan lagi untuk melanjutkan sekolah. Sedangkan untuk sebelas anak masih ada harapan melanjutkan sekolah.
Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Gelar Audiensi dengan OPD
“Hasil monev ini akan diolah agar bisa mengetahui proses pelaksanaan, pengawasan, ketepatan sasaran dan pengelolaan serta nantinya dapat dijadikan dasar untuk menyempurnakan proses dan implementasi bantuan PKH tahap berikutnya di Kota Probolinggo,” ucapnya.
Pihaknya berharap rencana tindaklanjut dari hasil monitoring dan evaluasi agar Dinas Pendidikan segera menyosialisasikan program keluarga harapan ke sekolah-sekolah dan memasilitasi anak yang berhenti sekolah untuk mengikuti penyelenggaraan kejar paket B dengan tanpa biaya.
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Proboliggo menandaskan masih ada sekolah yang belum paham dengan program PKH. Pihaknya meminta Dinas Pendidikan untuk memberikan perhatian bagi anak-anak yang mendapatkan Bantuan PKH agar tidak putus sekolah.
Baca Juga: Hari Jadi Kota Probolinggo Viral di Media Sosial, Ada Apa?
Sumber data Dinas Sosial Kota Probolinggo, menyebutkan keluarga penerima PKH yang anaknya berhenti sekolah, di antaranya Gunawan Wibisono (siswa SMPN 6) dan Irfan Effendi (siswa SPN Taman Dewasa). Keduanya tinggal di Jl KH Hasan Genggong, Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.
Kemudian Ismaul Umam (siswa SMPN 6) tinggal di Jl Mahakam Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok, dan Joni Asmara (siswa Raudlatul Hasaniyah) warga Jl Maulana Malik Ibrahim, Kelurahan Jrebeng Lor Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo. (ndi/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News