JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Prof Dr KH Ma’ruf Amin menyarankan agar sejarah KH Abdul Chalim diterbitkan dalam bentuk buku sehingga rakyat Indonesia – terutama warga NU – semakin paham tentang peran penting para kiai dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dan peran strategis Nahdlatul Ulama (NU) dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikan Wapres Kiai Ma’ruf Amin di Istana Wapres Jakarta saat menerima Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, putra KH Abdul Chalim Leuwimunding Majalengka Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Kiai Asep adalah pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Kiai Asep Saifuddin Chalim didampingi Usep Abdul Matin PhD, dosen Universitas Islam Negeri Syatif Hidayatullah Jakarta yang kini banyak melakukan riset tentang kiprah dan perjuangan Kiai Abdul Chalim.
Selain Usep Abdul Matin, Kiai Asep juga didampingi Prof Dr Abdul Chalim, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dan Universitas KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur yang juga penulis buku tentang Kiai Abdul Chalim.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Selain para guru besar itu juga ikut dalam rombongan Kiai Asep, M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.
Kiai Asep semula menceritakan bahwa saat berada di Leuwimunding Majalengka Jawa Barat dirinya didatangi Kepala Dinas Sosial Majalengka Irwan Dirwan. Menurut Kiai Asep, Kepala Dinsos Majalengka itu minta izin untuk mengusulkan KH Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional. Kiai Asep memberi izin sembari melakukan salat istikharah, apakah abahnya berkenan atau tidak diusulkan sebagai pahlawan nasional.
Kini proses pengusulan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional itu sudah melalui serangkaian proses sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh undang-undang.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
“Sekarang sudah diproses di Kemensos,” kata Kiai Asep kepada Wapres Kiai Ma’ruf Amin.
Sementara Usep Abdul Matin kepada Wapres Kiai Ma’ruf Amin menjelaskan 5 temuan penting tentang Kiai Abdul Chalim terkait perintis kemerdekaan. Diantaranya Kiai Abdul Chalim inilah yang sempat mengingatkan Kiai Abdul Wahab tentang perlunya mencantumkan perjuangan kemerdekaan ketika membuat surat undangan kepada para kiai dalam Komite Hijaz.
Dalam nadzam yang ditulis Kiai Abdul Chalim terjadi dialog antara Kiai Abdul Chalim dan Kiai Abdul Wahab. Kiai Abdul Chalim bertanya kepada Kiai Abdul Wahab, apakah tidak perlu menyantumkan perjuangan kemerdekaan dalam surat yang dikirim kepada para kiai, disamping soal tujuan menegakkan ajaran Ahlussunnah wal-jamaah.
Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga
Kiai Abdul Wahab menjawab, itu yang utama. Tapi Kiai Abdul Chalim belum puas. Kiai Abdul Chalim mengejar lagi dengan pertanyaan, apakah hanya dengan itu (surat) memperjuangkan kemerdekaan?
Kiai Wahab langsung mengeluarkan korek api. Ia menyalakan korek api itu sambil menyatakan bahwa ini (api) sangat kecil tapi bisa menghancurkan bangunan.
"Kita tak boleh putus asa," kata Kiai Wahab kepada Kiai Abdul Chalim.
Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan
Suasana pertemuan Wapres RI Prof KH Ma'ruf Amin dan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA berserta rombongan di Istana Wapres Jakarta, Selasa (26/9/2023). Foto: BANGSAONLINE
Menurut Usep, Kiai Abdul Chalim juga bisa dikategorikan sebagai penggagas konsep “al-mudārah” (المدارة] moderasi]) dalam kehidupan berpolitik di kalangan para kiai di Jawa, Madura, dan di Komite Hijaz.
“Konsep ini beliau sampaikan dalam kata pengantarnya untuk buku H.O.S. Tjokroaminoto, Politiek Haroes Berdasar Islam (1925). Buku ini diterbitkan oleh K.H. Abdul Chalim, yang ketika itu (1925) menjabat sebagai Komisaris P.S.I.,” kata Usep Abdul Matin kepada Kiai Ma’ruf Amin.
Baca Juga: Kiai Asep Tebar Keberkahan, Borong Dagangan di Pasar Dinoyo sampai Warga Mantap Pilih Mubarok
Usep juga bercerita bahwa dirinya baru saja menerjemahkan Tafsir Al-Quran yang ditulis pakar tafsir Al Quran Prof Dr Quraish Shihab. “Saya terjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Prancis,” kata Usep. Dalam tafsir yang ditulis Quraish Shhihab itu, tutur Usep, dirinya menemukan korelasi antara moderasi agama yang ditulis Kiai Abdul Chalim dengan Quraish Shihab. Begitu juga dengan moderasi agama yang kini dinarasikan Kemenag.
Mendengarkan penjelasan itu Wapres Kiai Ma’ruf Amin langsung minta agar profil dan perjuangan tentang Kiai Abdul Chalim itu dibukukan.
“Ini harus dibukukan,” kata Wapres Kiai Ma’ruf Amin.
Baca Juga: Alumni Ponpes Lirboyo di Mojokerto Siap Menangkan Paslon Mubarok
Dalam catatan BANGSAONLINE, sejak diusulkan sebagai pahlawan, mulai seminar di Pendopo Bupati Majalengka Jawa Barat hingga di Islamic Centre Surabaya Jawa Timur dan Gedung MPR RI Jakarta, banyak sekali tokoh nasional yang secara terbuka mendukung Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional. Antara lain Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, KSP Moeldoko, Wakil Ketua MPR Yandri Susanto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dukungan kepada Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional juga disampaikan anggota DPR RI dari FKB Maman Imanul Haq, Bupati Majalengka Karna Sobahi dan para tokoh nasional lainnya. Bahkan banyak sekali surat dukungan itu disampaikan secara tertulis.
“Bahkan juga para dzuriah pendiri NU, Gus Reza, Gus Irfan, Nyai Farida Shahuddin Wahid (semuanya dari Pesantren Tebuireng), Bu Nyai Mahfudhoh (Pesantren Tambak Beras), Kiai Zidni (Gresik) dan dzuriah Haji Hasan Gipo,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.
Baca Juga: Dihadiri Kiai Asep, Paslon Mubarok Gelar Kampanye Dialogis di Lapangan Trawas Mojokerto
Kiai Asep dan rombongan berada di Jakarta selama dua hari. Selain bertemu Wapres Kiai Ma'ruf Amin juga bertemu dengan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto. Bahkan Kiai Asep sempat sarapan di rumah dinas Yandri Susanto.
Dalam pertemuan dengan dua tokoh politik itu Kiai Asep dan rombongan juga membahas soal Kiai Abdul Chalim sebagai calon pahlawan nasional. Menteri Zulkifli Hasan bertekad akan berjuang keras agar Kiai Abdul Chalim ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Bahkan Yandri Susanto sejak awal selalu menyatakan, "Tidak ada alasan untuk tidak menetapkan Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional".(mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News