TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah dosen di kampus Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Tuban telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang diperuntukkan bagi paguyuban stroke di Bumi Wali.
Dalam kegiatan tersebut para dosen telah menyampaikan Program Education Program (SEP) berbasis Telerehabilitation yang diperuntukkan bagi penderita stroke. Program berbasis digital dengan menggunakan aplikasi Edures-SCO ini langsung dipaparkan oleh Nurus Safaah, Dyah Pitaloka dan Hyan Oktodia Basuki serta Mohammad Fahrul Arifin.
Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Tangkap Pelaku Pencurian Iphone, Ternyata Masih di Bawah Umur
Ketua Tim Kegiatan Pengabdian Masyarakat IIKNU Tuban, Nurus Safaah menyampaikan, program ini dilaksanakan selama satu minggu yang dimulai pada 3-10 Oktober 2023.
Aplikasi ini, disosialisasikan lantaran sangat berguna dalam mempercepat rehabilitasi pada pasien pasca stroke. Selain itu, program ini bisa meningkatkan kepercayaan diri bagi penderita stroke.
"Disisi lain program ini juga bisa meningkatkan pengetahuan dan kesadaran penderita stroke. Terutama, melalui edukasi berbasis telerehabilitation dengan menggunakan aplikasi Edures-SCO," ungkap Nurus Safaah kepada wartawan, Rabu (11/10/2023).
Baca Juga: PT TPPI Tuban Ajak Masyarakat Bebersih Pantai dan Bagikan 1.000 Bibit Pohon
Menurut Nurus sapaan akrabnya, melalui program ini juga bisa meningkatkan dukungan dan motivasi keluarga dalam merawat penderita stroke.
Para keluarga bisa melakukan atau berlatih pergerakan sendiri dengan menggunakan aplikasi Edures-SCO. Sehingga, penderita stroke mampu melakukan aktifitas kesehariannya secara mandiri.
Baca Juga: Satreskrim Polres Tuban Amankan Belasan Anggota Gangster
"Pastinya program ini dapat membantu tenaga medis dalam melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan paguyuban," tambah Nurus.
Hal senada disampaikan salah satu dosen Dyah Pitaloka. Menurutnya, setelah dilaksanakan program ini, maka keluarga maupun masyarakat umum bisa meningkatkan mobilitas serta aktivitas kehidupan sehari-hari pasien.
Kemudian, keluarga juga bisa merubah gaya hidup pasien melalui olahraga. Sehingga, stroke berulang akan sangat diminimalisir dan bagi tenaga kesehatan terutama perawat dapat menjadi bahan rujukan untuk proses telerehabilitation.
Baca Juga: Keluarga Korban Laka Tambang di Tuban Tak Menuntut dan Terima Santunan
"Sebenarnya proses edukasi dan rehabilitasi dapat dilakukan di tempat masing-masing. Sehingga, bisa efisien dan efektif untuk pasien dalam mencegah terjadinya kejadian stroke berulang. Selain itu, agar kejadian mortalitas akibat stroke dapat berkurang," bebernya.
Sementara itu, dalam kegiatan ini telah di support oleh kementrian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi. Bantuan tersebut berupa program hibah pengabdian pada masyarakat. "Dan program ini bekerjasama dengan paguyuban stroke di Kabupaten Tuban," imbuhnya.
Ditempat yang sama, Ketua Paguyuban Stroke Kabupaten Tuban, Sulistiyo Widodo mengaku, bersyukur atas kegiatan positif yang diberikan oleh dosen IIKNU terhadap paguyuban penderita stroke. Tentu dengan program tersebut bisa menambah layanan informasi dan dapat ilmu baru. Mulai dari trik, latihan tambahan hingga senam untuk penderita stroke.
Baca Juga: Di Sela Pentas, Relawan Paguyuban Waranggono Ajak Penggemar dan Masyarakat Dukung Khofifah-Emil
"Alhamdulillah program ini sangat bermanfaat untuk teman-teman yang ada di paguyuban. Untuk itu, bagi penderita stroke dimanapun berada bisa bergabung karena ini wadah merupakan aktivitas fungsional dan rekreasi stroke," pungkas Sulis panggilan akrabnya.(wan/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News