TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Ditutupnya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur offline di beberapa sekolah SMPN favorit di Tulungagung, meski belum dibuka (seharusnya dibuka tanggal 8-9 Juli ini), mengundang perhatian Bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE MSi. Bahkan, pengakuan Bupati, pihak Kejari juga akan memantau ketat.
Ditutupnya jalur offline ini, dikarenakan membludaknya calon siswa titipan, sehingga kuota yang hanya satu kelas ini, sudah penuh. Diduga yang melakukan adalah kalangan LSM, pejabat, wartawan, dan calo. (Baca juga: Belum Dibuka, Kuota PPDB Offline di Tulungagung Sudah Penuh, Diduga Banyak Siswa Titipan)
Baca Juga: Langkah Besar Menuju Geopark Nasional: Tulungagung Menanti Pengakuan Dunia
Bupati Syahri Mulyo mengancam akan memberikan sanksi tegas, jika ada pelaku jual beli bangku pada PPDB ini. Bahkan, dia menandaskan, bahwa pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulungagung dipastikan akan turun lapangan, untuk memantau secara ketat pelaksanaan PPDB offline ini.
"Kejaksaan juga melakukan pemantauan PPDB, sehingga jika menemukan ada yang melakukan jual-beli bangku, akan ditindak tegas,” tandas Bupati.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulungagung Suharno menandaskan, semua berkas titipan itu nantinya harus diverifikasi ulang, untuk menentukan layak atau tidak. "Tetap akan melalui proses verifikasi itu, dengan pendaftar offline lainnya," kata dia.
Baca Juga: Respons Komisi I DPRD Trenggalek soal Pulau yang Diklaim Pemkab Tulungagung
Pelaksanaan PPDB offline seyogyanya dibuka tanggal 8-9 Juli. Sedangkan pengumuman tanggal 10, dan daftar ulang 11-12 Juli.(zul/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News