BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) meresmikan laboratorium baru di Desa Baengas Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, di Jalan Akses Jembatan Suramadu.
Kepala BNN RI Petrus Reinhard Golose mengatakan peredaran narkotika di Madura cukup signifikan, terkhusus jenis metamfetamin yang cukup marak.
Baca Juga: Cegah Peredaran Narkoba dan Barang Terlarang, Petugas Gabungan Geledah Kamar WBP Lapas Tuban
"Untuk Pulau Madura peredaran narkotika sebelumnya yang terdeteksi itu dari negara Pakistan, dan yang terbanyak itu oleh Golden Triangle, termasuk dari negara malaysia," ucapnya, Kamis (2/11/2023).
Selain untuk mencegah peredaran narkotika di Pulau Madura, ia berharap keberadaan lab narkotika yang baru dapat meningkatkan pelayanan scientific crime investigation.
"Dengan demikian, bantuan tenaga yang terlatih BNN dapat melakukan deteksi temuan zat baru new psychoactive substance (NPS). Sehingga kita bisa melakukan deteksi yang beredar di dunia, sehingga dapat melakukan antisipasi walaupun belum diatur dalam undang-undang," ungkapnya.
Baca Juga: BNN RI Tinjau Rumah Rehabilitasi Merah Putih di Sidoarjo
Adapun bentuk antisipasi yang dilakukan oleh BNN, kata Golose, yakni lebih mengedepankan metode soft power (kekuatan lunak) daripada high power (kekuatan tinggi). Sebab, hal tersebut lebih efektif untuk diterapkan.
"Intinya dalam pencegahan narkotika, khususnya di Pulau Madura, kita cenderung melakukan pencegahan terlebih dahulu dengan cara memutus jaringan dari luar yang hendak ingin masuk ke Madura," pungkasnya. (mil/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News