MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemkot Mojokerto melalui dinas koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian, dan perdagangan (Diskopukmperindag) menggelar operasi pasar dalam rangka menstabilkan harga cabai selama 2 hari (8-9 November 2023) di Pasar Ketidur, Kecamatan Prajurit Kulon.
"Operasi cabai murah ini untuk menstabilkan harga cabai di pasaran yang masih tinggi, dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Kepala Bidang Perdagangan Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Heri Setiyawan, Rabu (8/11/2023).
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
Saat ini, harga cabai di Kota Mojokerto masih tinggi, seperti di Pasar Tanjung Anyar masih berkisar antara Rp60-70 ribu per kilogram. Bahkan di beberapa daerah seperti Surabaya sampai Rp80 ribu per kilogram, dan Yogyakarta sampai Rp100 ribu.
"Harga cabai di Kota Mojokerto masih belum sampai di luar daerah, maka dari itu kami untuk mengantisipasi harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan salah satunya operasi cabe dengan harga yang lebih rendah dari harga di pasar," urai Heri.
Ia menyebut, Diskopukmperindag Kota Mojokerto menyediakan 25 kilogram cabai dalam operasi pasar dengan kemasan seperempat seharga Rp14 ribu per kemasan.
Baca Juga: Dewan Pengupahan Kota Mojokerto Rumuskan Kenaikan UMK 2025
"Untuk pembatasan menyesuaikan, kalau banyak yang membutuhkan akan kami batasi kalau ada beberapa bisa beli 1 kilogram masih bisa mencukupi," tuturnya.
Sementara itu, pasokan cabai rawit merah didatangkan dari Pacet, Kabupaten Mojokerto. Namun karena ketersediaan yang terbatas pihaknya hanya menerima tidak banyak pasokan cabai.
Heri menambahkan, naiknya harga cabai akibat dari dampak el Nino saat ini yang melanda Indonesia. Akibatnya, sejumlah daerah seperti Tuban, Lamongan, dan Nganjuk mengalami kurangnya produktivitas cabai.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya
"Karena cuaca panas, produktivitas turun jadi 40 persen akibat cabai kering di pohon dan tidak segar," ujarnya.
Nantinya, Diskopukmperindag Kota Mojokerto akan mengupayakan langkah untuk mengatasi naiknya harga cabai dengan memberikan subsidi transportasi bagi tengkulak cabai.
"Jadi biaya transportasi akan kami subsidi," pungkasnya.
Baca Juga: Kembali Tinjau Lokasi Banjir, Pj Wali Kota Mojokerto Dengarkan Keluhan dan Beri Bantuan
Nantinya Pemkot juga akan menggelar operasi pasar cabai pada 10-16 November 2023. (ris/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News