SURABAYA (bangsaonline)- Kemenangan PDI Perjuangan dalam Pileg 9 April disambut gembira oleh para pendukung, kader maupun simpatisan. Tak hanya sekadar gembira, pada kader juga melakukan aksi cukur gundul dan sujud syukur.
Bahkan, cukur gundul tidak hanya diikuti oleh kader laki-laki, namun juga diikuti oleh kader wanita. Satu-satunya wanita yang rela menghabisi rambutnya adalah Endang Sri Rejeki. Wanita (47 tahun) yang memiliki rambut ikal sebahu itu dengan santai mencukur gundul rambutnya.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
"Ini saya lakukan spontan, tidak ada rencana sama sekali. Karena merasa senang dengan kemenangan PDI Perjuangan," kata ibu 3 anak tersebut.
Diakui wanita yang tinggal di kawasan Jemur Gayungan 2 ini, untuk mengambil keputusan cukur gundul dirinya tidak minta ijin suaminya. Pasalnya dia yakin suaminya tidak akan protes dengan sikapnya tersebut.
"Saya memang tidak ijin suami. Tapi saya yakin suami tidak akan marah. Apalagi ini demi partai," ujar wanita yang juga menjabat Ketua RW Jemur Gayungan ini sambil tersenyum. Endang Sri Rejeki sendiri juga mencalonkan sebagai Caleg nomor 9 di Dapil 4, untuk DPRD Surabaya.
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Whisnu Sakti Buana,mengatakan apa yang dilakukan oleh kadernya tersebut semata-mata sebagai wujud kegembiraan karena PDI Perjuangan bisa memenangkan Pileg.
"Memang tidak ada intruksi dari partai untuk cukur gundul. Itu murni dari kader sendiri," ujar Whisnu di kantor DPC PDI Perjuangan, Kamis.
Kepada para kader dan saksi, Whisnu Sakti menyarankan untuk tetap waspada dan mengawal perolehan suara di tiap TPS. "Mohon rekan-rekan semua untuk mengawal suara partai. Ini intruksi dari Bu Mega," ujar Whisnu.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Agus Sunoto Imam Mahmudi
Wisnu juga mengatakan, DPC PDIP Kota Surabaya menginstruksikan kepada seluruh kader partai nya untuk mengawal hasil perhitungan suara di tingkat TPS hingga ke KPU Surabaya.
Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya, Armuji mengungkapkan, upaya itu dilakukan untuk mnengantisipasi terjadinya kecurangan hasil pemilu. “Kita jaga hasil perhitungan, supaya tidak ada kecurangan yang merugikan semua partai,” terangnya.
Anggota DPRD Kota Surabaya ini mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan seluruh formulir C-1 hasil penghitungan suara di tingkat TPS. “Hari ini, Kamis (10/4) formulir C-1 terkumpul semua,” katanya.
Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024
Menurutnya, formulir C-1 merupakan bukti otentik hasil perhitungan suara yang tidak bisa direkayasa. Untuk itu, pihaknya telah memerintahkan kepada para saksi, Pasca pemungutan agar tidak pulang terlebih dahulu sebelum mendapatkan formulir C-1. “Saksi di kelurahan sampai bekerja jam 2 – 3 (pagi),” terangnya.
Sementara terkait hasil perolehan suara pada Pemilu legislatif 2014, Armuji memperkirakan, di Surabaya PDIP memperoleh 22 kursi. “Perkiraan sementara 22 kursi,” ujarnya.
Perolehan suara terbayak menurutnya berada di daerah pemilihan (dapil) 4, 1 dan dapil 2. “Di beberapa dapil seperti dapil 4, 1 dan 2 perolehan kursi rata-rata 4 – 5 kursi,” terangnya optimis.
Baca Juga: Respons Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri soal Sejumlah Oknum Ngaku Kader dan Dukung Deny-Mudawamah
Jumlah perolehan suara PDIP pada Pemilu legislatif 2014 ini diperkirakan 100 persen dari pemilu sebvelumnya. Jika pada pemilu 2009 PDIP mendapatkan 8 kursi di DPRD Surabaya, saat ini diprediksi memperoleh 22 kursi. Namun, ketika ditanya apakah penigkatan suara PDIP karena faktor Jokowi Effect, Armuji mengatakan, bahwa perolehan hal itu hasil kerja keras partai. “Ini hasil kerja seluruh elemen partai,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News