PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 20 remaja yang tergabung dalam Generasi Z untuk AMIN (GENZAMIN) menggelar acara memahami peta politik (Petik) di Puri Indah, Rungkut, Surabaya. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan secara sukarela mengikuti kegiatan tersebut.
"Tujuan utama acara ini ada dua. Pertama, mengasah keterampilan adik-adik Gen Z agar berani dan mampu berbicara di depan publik. Kedua, memberi pemahaman kepada mereka tentang situasi mutakhir," ujar penggerak komunitas GENZAMIN, Soesetijowati, Minggu (19/11).
Baca Juga: Demo Warga dan LSM soal Dampak Tambang Sirtu di Sumberejo Pasuruan Sempat Diwarnai Baku Hantam
Pelatihan dibimbing langsung oleh trainer SDM dan public speaking, Susy Lia Damayanti. Selama setengah jam, wanita yang akrab disapa Lia itu memberikan tips berbicara di depan publik. "Sebelum tampil di depan publik untuk berbagai acara, kalian harus mempersiapkan materi sebaik mungkin. Caranya, perbanyak membaca literatur bermanfaat,"' tegas trainer yang sudah berpengalaman ini.
Peserta tampak antusias menyimak pemaparan tersebut, sembari sesekali menikmati kudapan yang disediakan. Suasana berlangsung santai tapi serius. Dan usai sesi pelatihan, Soesetijowati mengajak peserta berbincang kondisi saat ini.
"Apakah kalian merasakan suasana saat ini serba sulit? Coba, mungkin ada yang punya pengalaman merasakan kondisi saat ini," ujar perempuan yang akrab disapa Soesi itu kepada peserta.
Baca Juga: Stadion Pogar Bangil Jalani Assesment Jelang Pertandingan Liga Nusantara, Ini Hasilnya
"Iya, sekarang barang agak mahal. Harganya kadang terus naik di toko atau pasar,'' ungkap Tegar, peserta dari Wonorejo, Rungkut. Remaja ini sudah menekuni dunia bisnis sejak beberapa tahun silam. Ia merasakan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok yang kerap melonjak.
"Makanya, kita butuh perubahan situasi agar keseharian kita, seperti harga-harga kebutuhan pokok itu kembali bisa terjangkau," sahut Soesi. Dan peserta pun sepakat tentang itu.
Direncanakan, acara temu Gen Z digelar secara rutin pada pekan-pekan mendatang dengan peserta dari kelurahan yang berbeda. "Kami ingin menjabarkan visi dan misi AMIN yang langsung bisa dipahami oleh Gen Z," pungkas Soesi.
Baca Juga: Petani di Lereng Bromo Temukan Ribuan Koin Kuno yang Diduga Peninggalan Dinasti Qing
Seusai acara silaturahim GENZAMIN, peserta diberi bingkisan oleh Soesetijowati. (afa/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News