MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Satu korban ledakan pabrik baja di Desa Tumapel, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, terancam buta karena saking panasnya tungku baja yang meledak, yakni bersuhu lebih dari 1000 derajat celcius. Ledakan ini mengenai tepat di muka salah satu korban.
Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di pabrik baja PT Jaya Mestika Indonesia di Desa Tumapel, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Tujuh buruh menjadi korban dan dievakuasi ke RS Sido Waras.(Baca juga: Pabrik Baja di Mojokerto Meledak, 9 Pekerja Masuk RS)
Baca Juga: Nahas! Dua Pengendara Motor di Sidoarjo Tewas Usai Tertabrak Truk
Kapolres Mojokerto AKBP Budhi Herdi Susianto mengatakan, rata-rata korban mengalami luka bakar di bawah 35 persen. Namun ada satu karyawan yang mengalami luka diatas 50 persen dan mengenai wajah serta matanya. Saat ini korban tersebut masih dirawat di RSUD Mojosari. ”Pihak Satreskrim masih mengumpulkan data dan barang bukti untuk pengembangan kasus. Namun dugaan sementara, ada faktor kelalaian dalam kejadian tersebut, yakni memasukkan bahan yang mudah meledak ke dalam tungku peleburan,” kata Kapolres.
Dia menambahkan, dari hasil olah TKP dan keterangan sejumlah saksi, ada satu tungku dari tiga tungku peleburan yang berada di dalam pabrik mengalami ledakan.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi di dalam pabrik, ada kemungkinan barang atau bahan yang tidak semestinya masuk di dalam tungku pelebur.
Baca Juga: Diduga Karena Ban Meletus, Truk Pengangkut Telur Terguling di Tol Sidoarjo-Waru
"Ada kelalaian atau karena sesuatu, sehingga barang itu bisa lolos dan masuk ke tungku hingga mengakibatkan terjadinya ledakan," paparnya.
Sejauh ini lanjut dia, para korban mengalami luka sekitar 50 persen. Untuk memastikan penyebab ledakan, petugas masih pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) di lokasi ledakan. "Apakah ada unsur kelalaian dari manajemen atau tidak masih kita selidiki," ujar Budhi.
Pihaknya bakal mengecek kondisi korban ke rumah sakit dan memintakan visum, bagian mana saja korban yang mengalami luka. "Sekarang sudah kita buatkan surat visum untuk menentukan penyebab luka-lukanya maupun sakitnya tersebut,'' tambah dia.
Baca Juga: Diduga Jadi Korban Kecelakaan, Wanita di Jalan Undaan Wetan Surabaya Ternyata Korban Jambret
Kapolres juga menjelaskan, seharusnya ada mekanisme untuk memasukan bahan yang akan dilebur. Seperti ketika ada kaleng yang kemungkin berisi gas.
"Kalau kita melihat, tungkunya sampai ambruk. Hanya satu tungku satu yang meledak dan di sekitar TKP, sudah kita pasang police line agar proses penyelidikan tidak terganggu pekerjaan karyawan," paparnya. Ia menambahkan, dalam aktifitas di sekitar tungku, satu tungku menjadi tanggung jawab dua karyawan.
Sekedar diketahui, PT Jaya Mestika Indonesia, juga pernah mengalami ledakan serupa hingga menyebabkan korban meninggal dunia sekitar pertengahan 2014. Korban merupakan warga Korea yang tak lain karyawan perusahaan pelebur baja itu. Beberapa bulan kemudian, di lokasi yang sama, ledakan yang mengakibatkan kebakaran pabrik juga terjadi, meski tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.
Baca Juga: Diduga Terpeleset, Seorang Lansia di Manyar Surabaya Ditemukan Meninggal Dunia Bersimbah Darah
Nama-nama Korban Ledakan Pabrik Baja
Nama, Tempat, Perawatan
- Heru Prasetyo, (30) Desa Sumberkarang, Kecamatan Dlanggu. RSUD Mojosari
- Kurniawati, (38) Desa Tambakagung, Kecamatan Puri. RSUD Mojosari
- Nasukan, (28) Desa Lengkong, Kecamatan Dlanggu. RS Sido Waras Bangsal
- Nur Octa, (28) Desa Tumapel, Kecamatan Dlanggu. RS Sido Waras Bangsal
- Hesti Setiyowati, (19) Desa Randu Genengan, Kecamatan Dlanggu. RS Sido Waras Bangsal
- Supriyanto, (48) Desa Tumapel, Kecamatan Dlanggu. RS Sido Waras Bangsal
- M. Irfan, (32) Desa Tumapel, Kecamatan Dlanggu. RS Sido Waras Bangsal
- Nyoto Budiawan, (28) Desa Kedung Lengkong, Kecamatan Dlanggu. RS Sido Waras Bangsal
- Rahmawati, (24) Desa Sawo, Kecamatan, Kutorejo. RS Sido Waras Bangsal
- Yuwan Fandriyana (30) Desa Kebun Agung, Kecamatan Puri. RS Sido Waras Bangsal. (gun/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News