KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga mengikuti tradisi gropyok (mencari secara bersama-sama) ikan di Sumber Jembangan, Desa Tempurejo Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Minggu (26/11/2023). Dari orang dewasa sampai anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, tumpek blek ke kolam.
Agung, salah seorang panitia, mengatakan bahwa acara gropyok ikan dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir sampai pukul 11.00 WIB. Setiap orang bebas menangkap ikan dan boleh dibawa pulamg.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
"Selain dibawa pulang, ada juga dari mereka yang menjual ikan hasil tangkapannya di lokasi. Setiap orang bisa membeli ikan yang dijual itu. Dan acara gropyok ikan di Sumber Jembangan ini diagendakan setiap tahun sekali," kata Agung, Minggu (26/11/2023).
Sekadar informasi, luas kolam di Sumber Jembangan kurang lebih 1,5 hektare, sedangkan area hutannya sekitar 35 hektare.
Adapun ikan yang digropyok, kebanyakan adalah jenis ikan invasif yang nonlokal seperti bawal, tawes, lele jumbo, termasuk kijing (jenis kerang air tawar).
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
Selain di Sumber Jembangan, hal serupa juga dilakukan di sumber lain di Kabupaten Kediri. Seperti di Sumber Gundi, Desa Tanjung, Kecamatan Pagu. Sama halnya yang ada di Sumber Jembangan, biasanya masyarakat sangat antusias untuk ikut gropyok ikan di Sumber Gundi.
Agenda gropyok ikan di Sumber Gundi sudah dilakukan pada bulan Juli 2023 lalu, yang juga diikuti oleh ratusan warga yang telah mempersiapkan alat tangkap dari rumah masing-masing.
Di kedua sumber tersebut, yakni Sumber Jembangan dan Sumber Gundi, kolam ikan akan diisi kembali dengan air dan ditaburi benih ikan lagi usai gropyokan. (uji/rev)
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News