SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Polsek Sawahan melakukan penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Jalan Petemon Barat No 3 Surabaya, yang diduga digunakan sebagai tempat perselingkuhan, Selasa (28/11/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.
Kejadian tersebut, berawal dari laporan pria berinisial RY (45) yang merupakan suami dari wanita berinisial TP (38) warga Mojo III Surabaya.
Baca Juga: Penemuan Bayi di Atap Rumah, Polisi akan Periksa Pemilik Rumah
Pasangan suami istri ini, memiliki 3 orang anak berinisial RSD (15), RCA (14), dan RBB (4).
RY mengaku, bahwa istrinya kerap tidak pulang sejak Minggu (26/11/2023) siang.
Karena merasa ada kecurigaan yang dilakukan oleh TP, membuat RY mencari informasi dari anaknya.
Baca Juga: Gagal Curi Sepeda Angin, Pria Tanpa Identitas Tewas Dihakimi Warga di Surabaya
Dari handphone milik anaknya yang berinisial RCA terdapat beberapa foto mesra ibunya, bersama pria lain yang bernama Yudi alias Josep (28) warga Petemon IV.
Selain itu, pada chat aplikasi Whatsapp, terdapat foto mesra dan percakapan antara TP dengan Yudi, kerap tidur bersama dan menginap di sekitar Petemon Barat.
RY mengaku kaget bahwa istrinya tersebut kerap tidur bersama pria lain dan pergi tanpa pamit, hingga meminta untuk bercerai.
Baca Juga: 13 Orang Kecolongan HP saat Nonton Kirab Maskot KPU Jatim
Hal itu, membuat sang suami melakukan penelusuran dan menemukan bahwa motor milik Josep berada di sekitar Jalan Petemon IV Surabaya.
Kemudian, RY melaporkan adanya dugaan perselingkuhan tersebut ke Polsek Sawahan. Dari laporan itu, Polsek Sawahan melakukan penyelidikan, dan pada Selasa (28/11/2023) pukul 17.00 WIB, motor Yamaha Mio bernopol L 3206 xx milik Josep telah diketahui identitasnya, yaitu di Jalan Petemon IV, dan berdomisili di Petemon Barat No 3.
Baca Juga: Viral Tawuran Antarpelajar di Surabaya, Polisi Tidak Tahu
Kanit Binmas Polsek Sawahan, Iptu Hidayat saat ditemui membenarkan atas kejadian itu.
“Benar ada aduhan adanya dugaan perselingkuhan antara seorang istri dengan pria lain,” ujarnya, Selasa (28/11/2023) pukul 21.00 WIB.
Setelah dipastikan posisi Josep adalah selingkuhan TP, kemudian unit Binmas Polsek Sawahan melakukan penggerebekan dan tidak ditemukan TP, namin hanya Josep berada di rumah tersebut.
Baca Juga: Keluarga Korban Tenggelam di Kenjeran Tolak Autopsi, Polisi Ngaku Kesulitan
Saat digrebek, Josep sempat mengelak bahwa dirinya memiliki hubungan khusus dengan TP. Namun, saat ditunjukkan foto mesra keduanya, ia pun tak bisa mengelak.
Selama pemeriksaan yang dilakukan kepada pasangan kumpul kebo ini, mereka mengaku berkenalan, melalui sosial media Facebook pada Agustus 2023. Selama berkenalan, TP mengaku seorang janda anak satu.
Karena sama-sama tertarik, kemudian mereka berdua sepakat bertemu dan menjalin hubungan khusus.
Baca Juga: Keluarga Korban Tenggelam di Kenjeran Tolak Berdamai
“iya saya sudah teman dekat dan kerap 1 minggu sekali tidur dirumah kontrakan saya,” akui Josep, saat diperiksa di Polsek Sawahan, Selasa (28/11/2023) malam.
Josep mengatakan, dirinya baru mengetahui bahwa ternyata TP merupakan istri sah RY. Namun, tak ingin pisah dengan Josep, TP berjanji akan melakukan perceraian dengan RY.
Selama pemeriksaan dan mediasi yang dilakukan oleh Polsek Sawahan, selain 3 orang tersebut, juga dihadiri Kakak Josep, yaitu Jenny Puspita, Ketua RT, Kukuh Admono dan aparatur kampung Jl. Petemon Barat.
Baca Juga: Kantongi Terduga Pelaku, Polisi Dalami Kebakaran JPO Plaza Surabaya
Mediasi tersebut, berjalan selama 3 jam, akhirnya ditempuh dengan jalan kekeluargaan. Hal itu dilakukan, karena pasangan suami istri, RY dan PT masih memiliki 3 orang anak yang membutuhkan bimbingan orang tua.
RY saat di Polsek Sawahan mengatakan, dirinya memutuskan untuk jalan kekeluargaan karena anaknya masih berumur 4 tahun.
“Saya memutuskan jalan perdamaian karena tiga anak saya apalagi yang Nomor 3 masih berumur 4 tahun, dia butuh sosok seorang ibu. Saya lebih baik mengalah demi anak anak saya,” ujarnya.
Baca Juga: Pengeroyokan di Surabaya, Korban Dilarikan ke RSUD Dr Soetomo
Sementara itu, Kakak Josep, Jenny Puspita meminta maaf kepada keluarga RY atas kelakuan adiknya, Josep. Selain itu, dirinya juga akan melarang adiknya untuk bertemu dan berkomunikasi lagi ke PT, dengan diperkuat dengan adanya surat pernyataan.
“Saya selaku keluarga meminta maaf kepada bapak Yanto atas perlakuan adik saya Josep, dan kami akan membuat surat pernyataan bahwa kami akan menjaga dan memantau tindak lanjut Josep, dan bila dia (josep) mengulangi lagi silahkan siap diberikan hukum yang berlaku sesuai surat pernyataan yang telah kita sepakati bersama,” ujar Jenny.
Ketua RT, Kukuh Admono mengatakan, dengan adanya kasus ini, pihaknya akan menambah peraturan baru di kampungnya, terutama terkait seseorang yang bertamu atau bermalam di rumah warga.
“Dengan peristiwa ini akan kita peringatkan kepada warga agar lebih intens melaporkan bila ditemui hal mencurigakan. Apalagi ada tamu yang berkunjung dan menginap,” tegasnya. (rus/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News