KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah meninjau persiapan operasional Bandara Internasional Dhoho yang berlokasi di Kabupaten Kediri, Jumat (1/12/2023). Didampingi Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, dan Direktur PT. Surya Dhoho Investama (SDhI), Maksin Arisandi, ia memeriksa secara langsung kesiapan layanan di sana.
Seperti penyiapan layanan check-In counter, ruang tunggu domestik, ruang tunggu internasional, ruang pemeriksaan imigrasi keberangkatan internasional, ruang pemeriksaan imigrasi kedatangan internasional, ruang pemeriksaan bea cukai dan ruang pengambilan bagasi internasional sampai akses garbarata, apron dan runway.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Bandara Dhoho memiliki sejumlah keunggulan, seperti panjang landasan pacu atau runway 3.300 m x 45 m, dan mampu didarati Pesawat terbesar B777-300ER. Bahkan, jalur perpindahan pesawat atau taxiway bandara ini membentang sepanjang 306 m x 32 m dan 438 m x 32 m.
Gedung terminal Bandara Dhoho yang berukuran 18.224 M2 ini mampu kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Usai peninjauan, Khofifah mengatakan bahwa public transportation sangat signifikan untuk bisa mendorong berbagai pergerakan mulai ekonomi, infrastruktur, wisata, pendidikan, budaya dan interaksi antar bangsa.
"Bandara ini menjadi kekuatan kita yang luar biasa untuk membangun keseimbangan pertumbuhan pembangunan wilayah Utara dan Selatan Jawa Timur," ujarnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Menurut dia, pembangunan daerah tidak bisa dibangun dengan pendekatan simetris melainkan asimetris. Sebab ada kebutuhan infrastruktur yang harus ditambahkan dan difasilitasi.
"Masyarakat Mataraman terutama Kediri Raya, saya rasa berbagai infrastruktur penunjang termasuk Tol Kediri-Tulungagung dan seterusnya menjadi penguatan untuk bersiap memberikan daya dukung dari hadirnya dhoho airport di Kediri," tuturnya.
Baca Juga: Pembangunan Bandara Dhoho Kediri dan Jalan Tol, Menteri PUPR Beri Apresiasi PT Gudang Garam
Dengan hadirnya Bandara Dhoho di Kediri, ia menyebut akan membawa dampak yang cukup luas untuk banyak sektor pembangunan. Di sektor pendidikan, keberadaan bandara ini tentunya akan membutuhkan improvement pengembangan kualitas SDM wilayah Kediri raya.
Begitu pula di sektor agrobisnis, produksi pengembangan di sekitar gunung Wilis meliputi kopi, kakao, alpukat tanpa biji serta nanas yang selama ini marketnya sangat baik dalam dan luar negeri. Artinya, hadirnya Dhoho airport memberikan ruang cukup luas bagi sektor IKM dan UKM untuk terus mendongkrak roda perekonomiannya.
"Mari kita lihat hadirnya Dhoho Airport sebagai kekuatan untuk memberikan ruang dan harapan baru utamanya bagi Milenial untuk melompat lebih tinggi dan lebih jauh sehingga kekuatan SDM di Kediri raya dan Mataraman lebih komprehensif kualitatif," urai Khofifah.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Dari sektor budaya, gubernur meminta agar ada ikon dari Kediri dan Mataraman yang dimunculkan. Tujuannya untuk menguatkan nuansa local wisdom yang ada di wilayah Kediri dan Mataraman.
Lebih lanjut, hadirnya Bandara Internasional Dhoho bisa menjadi salah satu titik sentral Embarkasi khususnya bagi masyarakat Mataraman raya tidak hanya saat haji, tetapi umroh bisa melalui airport Dhoho jika izin operasional penerbangan Internasional sudah turun," pungkasnya.
Di sisi lain, Bupati Kediri mengatakan saat ini pihaknya menyiapkan jalan-jalan non-tol. Ditambah bantuan anggaran dari Pemprov Jatim untuk pelebaran jalan di daerah Gringgin selebar 10 km.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Saya berharap ini bukan hanya Kediri tetapi yang menikmati kabupaten dan kota sekitar menyisihkan anggaran untuk membangun jalan non tol," kata Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito Himawan Pramana.
Tercatat, panjang landasan pacu atau runway 3.300 m x 45 m mampu didarati Pesawat terbesar B777-300ER. Lalu jalur perpindahan pesawat atau taxiway sepanjang 306 m x 32 m dan 438 m x 32 m. Gedung terminal 18.224 M2 berkapasitas 1,5 juta pax / th.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDI) menambahkan, secara fisik dan operasional Bandara Dhoho Kediri sangat siap. Saat ini, pembangunan bandara pada bagian landside (sisi darat) meliputi runway, taxiway dan apron serta airside (sisi udara) terdiri dari terminal, crub dan tempat parkir kendaraan, memasuki tahap finishing, artinya pada bagian airside dan landside rencana pembangunan dan pekerjaan di lapangan yang sebenarnya sudah mencapai target 97 persen.
"Airside meliputi VIP apron dan commercial Appron, Drainage System, Ducting (saluran distribusi udara), Topsoil & Grass serta runway strip (landasan pacu) sudah tuntas 100 persen," tuturnya.
Terkait dokumen kesiapan operasi Bandara Dhoho Kediri seperti sertifikat standar BUBU, Condition Precedence (CP) KPBU Done Aeronautical Information Publication (AIP) telah selesai dikerjakan. Sedangkan Sertifikat Layanan Navigasi Penerbangan dan Sertifikat Bandar Udara (SBU) memasuki tahap on progres masing-masing tanggal 25 dan 29 November 2023.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Kemudian tanggal 1-3 Desember 2023, final check kesiapan operasi dan simulasi operasi. Diperkirakan bandara Dhoho mulai beroperasi secara komersial tanggal 8 Desember 2023. Semakin cepat semakin baik sehingga bandara Dhoho Kediri beroperasi aman dan tenang untuk penumpang," kata Maksin. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News