PDIP Waspadai Rencana Gagalkan Pilkada Surabaya, Koalisi Majapahit masih Solid

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya mengajak partai-partai untuk mewaspadai dan melawan anasir yang niatnya ingin membegal atau menggagalkan pelaksanaan Pilkada Surabaya 2015 agar tidak bisa terselenggara tepat waktu.

"PDIP menengarai anasir itu dilatari kepentingan-kepentingan pragmatis yang tidak jelas, dan pasti anti-rakyat," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Sabtu.

Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan

Menurut dia, dalam kunjungan ke pimpinan partai-partai politik nanti, PDIP akan mengkomunikasikan sejumlah poin di antaranya pentingnya penyelenggaraan Pilkada Kota Surabaya terselenggara tepat waktu yakni 9 Desember 2015. "Karena ini menyangkut penyusunan APBD yang menjabarkan visi-misi kepala daerah-wakil kepala daerah terpilih," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pentingnya mengembangkan pikiran-pikiran yang sehat dan kreatif untuk percepatan dan perluasan pembangunan Kota Surabaya, yang progresif, berkelanjutan dan pro-rakyat.

"Untuk itu, PDIP mengajak semua pihak untuk bergabung dalam koalisi tanpa mahar. Hanya dengan demikian, sirkulasi kepemimpinan di Kota Surabaya dapat digelar melalui Pilkada yang tepat waktu dan bersih," ujar dia.

Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?

Ia mengatakan PDIP akan menolak transaksi mahar. Sebagai ganti, PDIP mengajak berkompetisi dalam Pilkada yang demokratis, langsung, umum, bebas, dan rahasia (luber) serta jujur dan adil (jurdil). "Biarkan rakyat memilih pasangan pemimpin yang mereka anggap cakap dalam mengemban amanat," katanya.

Saat ditanya jika tidak ada mahar, apakah ada kompensasi berupa proyek di pemerintah kota kepada partai-partai yang ikut berkoalisi dengan PDIP, Adi menegaskan tidak ada itu. "Seluruh proyek pembangunan Kota Surabaya harus dijalankan secara terbuka, efisien dan efektif, serta tunduk pada seluruh tata peraturan yang mengaturnya," katanya.

Di sisi lain, Koalisi Majapahit yang akan menjadi rival PDIP dalam pilkada Surabaya sampai saat ini masih solid. Ke enam parpol yang menjadi anggotanya masih rutin menggagas strategi pemenangan pilkada yang akan dihelat 9 Desember mendatang.

Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya

Pertemuan terbaru dilakukan enam parpol, Gerindra, PKS, PAN, Golkar, PKB dan Demokrat yang digelar dua hari lalu di sekretariat DPD Golkar Jl. Adityawarman Surabaya. Semua perwakilan parpol datang saat itu.

Salah satu ketua parpol koalisi majapahit, Ibnu Shobir yang juga Ketua DPD PKS Surabaya mengakui kalau anggota koalisinya sejauh ini masih solid. "Sejauh ini kami masih solid, alhamdulillah kami terus membahas terkait pilkada Desember mendatang. Tidak benar kalau ada informasi ada parpol yang keluar dari koalisi," kata Ibnu Shobir, Minggu (12/7). (lan/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO