Bersama DPKP Jatim Gelar GPM, Cara Pemkot Kediri Stabilkan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Nataru

Bersama DPKP Jatim Gelar GPM, Cara Pemkot Kediri Stabilkan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Nataru Warga saat antre membeli kebutuhan di gerakan pangan murah. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kota menjadi salah satu dari 38 kota/kabupaten yang menjadi sasaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Jatim dalam menggelar GPM atau gerakan pangan murah. Sejak awal 2023, DPKP Jatim telah mengunjungi 37 kota/kabupaten di Jawa Timur, termasuk Kota yang menjadi sasaran GPM.

Berlokasi di Kelurahan Pojok, GPM yang mulai dibuka sejak pukul 8 pagi itu menyedot animo masyarakat setempat dan sekitarnya. Sebanyak 4 ton beras SPHP kemasan 5 kg yang dijual dengan harga Rp52 ribu per 5 kg, 500 kg beras premium dengan harga Rp69 ribu per 5 kg, 500 kg gula pasir Rp16.500,00. per kg.

Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan

Kemudian, 240 liter minyak goreng Rp13.500,00. per liter, 250 kg telur ayam ras Rp24 ribu per kg, 300 kg bawang merah Rp24 ribu per kg, 200 kg bawang putih Rp28 ribu per kg, 50 kg cabai rawit dengan harga Rp60 ribu per kg, dan beberapa komoditas kebutuhan pokok lainnya dijual dengan harga lebih murah.

Kepala Bagian Ketahanan Pangan DPKP Jatim, Pujiati Ningsih, saat membuka GPM mengatakan bahwa kegiatan ini adalah program prioritas Gubernur Jatim untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan.

"Bahan pangan yang kami sediakan hari ini, Insyaallah harganya dibawah harga pasar, karena kami menggandeng Bulog, beberapa disributor dan UMKM di Kota ," ujarnya, Jumat (8/12/2003).

Baca Juga: Jelang Nataru 2025, Diskopumdag Tuban Monitoring Bahan Pokok di Pasar Tradisional

Dengan adanya GPM ini, Pujiati berharap kestabilan pasokan dan harga kebutuhan pokok masyarakat bisa terjaga, serta kegiatan ini bisa membantu masyarakat memperoleh bahan pangan dengan harga yang murah.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Kota , Tetuko Erwin Soekarno, yang turut hadir pada GPM menyatakan kegiatan ini merupakan sinergi antara Pemkot dan DPKP Jatim untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok menjelang hari natal dan tahun baru 2024 di Kota Tahu.

"Menjelang hari besar dan tahun baru pasti permintaan kebutuhan pokok akan semakin meningkat, sehingga harga kebutuhan pokok juga bisa ikut naik. Untuk mengantisipasi hal itu, penting adanya kegiatan GPM dan Operasi Pasar Murni (OPM), agar kestabilan keduanya bisa terjaga," paparnya.

Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa

Erwin juga menjelaskan alasan dipilihnya Kelurahan Pojok sebagai sasaran GPM dari DPKP Jatim, karena Pemkot melalui dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) telah membuat ranking terhadap kelurahan-kelurahan rawan pangan.

"Nah, dari 46 kelurahan di Kota , Kelurahan Pojok ini menjadi kelurahan yang memiliki kerawanan pangan paling tinggi. Maka dari itu GPM dilaksanakan di Kelurahan Pojok," ungkapnya.

Meskipun GPM hanya digelar DPKP Jatim sekali dalam setahun di Kota , Erwin menegaskan bahwa Pemkot akan terus gencar melakukan operasi pasar.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi

"Selama kita lihat ada potensi ketidakstabilan pasokan dan harga kebutuhan pokok, seperti menjelang hari natal dan tahun baru, Operasi Pasar Murni akan kita gelar," tuturnya.

Dijelaskan juga, mulai Senin hingga Rabu (11, 12 hingga 13 Desember) Pemkot akan menggelar OPM di 9 kelurahan, yaitu Bandar Lor, Semampir dan Pesantren pada Senin (11/12/2023).

Lalu, Kelurahan Ngampel, Dandangan dan Tempurejo pada Selasa (12/12/2023). Kemudian, Kelurahan Banjarmlati, Setonopande, dan Bangsal pada Rabu (13/12/2023). Tak hanya sampai di situ, pada 18, 19 dan 20 Desember, pihaknya juga akan kembali mengadakan OPM di 3 kecamatan. 

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

"Dengan GPM dan OPM diakhir tahun ini, kami berharap kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dan inflasi Kota dapat stabil," kata Erwin.

Ia berpesan dengan adanya GPM dan OPM ini tidak membuat masyarakat panic buying dan bisa berbelanja secukupnya saja. Salah satu warga Kelurahan Pojok Juminten usai berbelanja di GPM mengatakan bahwa dirinya terbantu dan senang dengan adanya GPM ini.

"Alhamdulillah seneng banget ada pasar murah begini, kalau bisa lebih sering lagi dilaksanakan. Yang pasti kami sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini, terima kasih Pemkot dan ," ucapnya. (uji//mar)

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO