SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Korban tawuran gangster, yaitu Marcelino (15) warga Kapasari Pedukuhan Surabaya, ternyata adalah pelajar SMP Negeri 37 Surabaya.
Marcelino merupakan anak nomor 4 dari 5 bersaudara. Jenazahnya dimakamkan pada Sabtu (9/12/2023) pukul 17.15 WIB di Pemakaman Umum Rangkah, Surabaya.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Pemakaman yang berlangsung dihadiri oleh beberapa kerabat dan teman seumuran korban.
Ayah korban yaitu Antoni meminta agar Polsek Simokerto segera mengusut para pelaku yang menewaskan putranya.
“Saya menyerahkan kasus ini kepada polisi, tapi saya minta agar pihak polsek secepat mungkin mengusut dan dengan tegas,” ujar Toni saat ditemui di Makam Rangkah, Sabtu (9/12/2023) pukul 17.30 WIB.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Sementara menurut penuturan kakak korban, yaitu Icha (22), bahwa adiknya jarang keluar kalau tidak ada perlu penting.
Icha mengungkapkan pada Jumat (8/12/2023) malam pukul 22.00 WIB, adiknya berpamitan akan ke rumah temannya.
“Jadi, adik saya pamit ke ibu keluar ke rumah temannya,” ujarnya saat di pemakaman.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Namun pada Sabtu (9/12/2023) pagi pukul 05.00 WIB, keluarga mendapat kabar bahwa Marcelino tidak bernyawa akibat mengalami luka bacok.
“Saya menerima kabar bahwa anak saya tidak bernyawa lagi. Saya kaget, saya kira karena kecelakaan, langsung saya menuju ke RSUD Soetomo,” tambah Antoni.
Korban mengalami luka sayatan benda tajam sepanjang 25 cm di pinggang kiri. Dari informasi yang didapat, korban tewas saat perjalanan menuju RSUD Soetomo.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
“Pada waktu itu putra saya lambat ditangani, karena teman-temannya yang bersama dia ketakutan,” ungkap Antoni.
Wali Kelas Marcelino, Pramisti, mengatakan Marcelino tergolong siswa biasa, mudah membaur, dan mempunyai banyak teman.
“Murid itu temannya cukup banyak. Di sekolah biasa saja, saya gak tahu kalau di rumah. Harusnya orang tua lebih memonitor sepak terjang anaknya. Kan peristiwanya di luar jam pelajaran,” tegas Wali Murid Kelas 9E SMPN 37 tersebut. (rus/van)
Baca Juga: Orang Tua Siswi SMP yang Dilaporkan Hilang dan Dijual ke Hidung Belang Protes ke Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News