SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Ribuan tenaga pendidik yang berstatus Tenaga Harian Lepas (THL) kategori dua (K2) di Kabupaten Sumenep mengeluh lantaran dana insentif hingga saat ini belum dicairkan. Mestinya, bantuan yang diambilkan dari dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) itu dicairkan setiap tiga bulan sekali.
Informasi yang berhasil dihimpun BANGSAONLINE.com, anggaran untuk bantuan insentif bagi guru di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) yang masih belum diangkat menjadi pengawai negeri sipil (PNS) tersebut dianggarkan sebesar Rp 4 miliar, dengan jumlah penerima sebanyak 1.401 tenaga pendidik.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
”Sesuai aturan dicairkan setiap tiga bulan. Namun, karena ada kebijakan baru, maka dana itu dicairkan satu kali dalam setahun,” kata salah satu guru THL K2 asal Kecamatan/Pulau Kengen, Rusman, Selasa (14/7).
Hanya saja menurut Rusman, kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah daerah terkesan diabaikan oleh Disdik selaku instansi yang bertanggungjawab soal perncairan bantuan tersebut. Sebab ujar Rusman, hingga pertengahan tahun 2015 ini bantuan tersebut masih belum dicairkan. Padahal kebijakan tersebut dilakukan diawal tahun 2015 yang lalu. ”Bagi kami dana itu sangat dibutuhkan, apalagi menjelang lebaran seperti ini,” keluh Rusman.
Sekedar diketahui, setiap guru THL mendapatkan tunjangan dana insentif sebesar Rp 3 juta dalam setahun, atau Rp 250 ribu setiap bulannya. ”Kami harap Pemerintah mengerti nasib kami saat ini. Jangan sampai kami dianaktirikan, kami juga berjuang untuk kemajuan dunia pendidikan di sumenep kedepannya,” pintanya.
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
Sementara Kepala bidang (Kabid) Ketenagaan Dan Pengawasan Disdik Sumenep M Hidayat mengatakan bahwa pencaiaran tunjangan intensif bagi guru THL K2 akan segera dicairkan. ”Tidak ada masalah sudah bisa dicarikan,” katanya.
Untuk diketahui, jumlah THL K2 secara keseluruhan di Kabupaten ujung timur pulau Madura ini, tergolong sangat tinggi, yakni mencapai 1.745 orang. Sementara untuk pengangkatan THL K2 tahun 2014 dinyatakan tidak ada. (fay/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News