BKKBN Pusat dan Komisi IX DPR Gelar Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Banyuwangi

BKKBN Pusat dan Komisi IX DPR Gelar Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Banyuwangi Seusai acara, para narasumber menyempatkan foto bersama dengan para peserta sosialisasi (foto:ist)

BANYUWANGI,BANGSAONLINE.com - Pusat bersama mitra kerja dari Komisi IX RI terus menggalakan Sosialisasi dan KIE Bangga Kencana di seluruh Indonesia. 

Termasuk di Kabupaten , , dalam rangka upaya penurunan angka .

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Bersama Polda Jatim Tanam Jagung Serentak di Blitar, Dukung Swasembada Pangan

Kali ini Sosialisasi tersebut dilakukan di Dusun Krajan Benelan Lor, Kecamatan Kabat, hari Sabtu (16/12/2023).

Kegiatan itu dihadiri mitra kerja anggota RI Komisi IX H Anas Thahir, Samsul Koordinator KIE Lini tengah Penata kependudukan dan Keluarga berencana PUSAT Jakarta, Nurita Kusriantini Provinsi Jawa, Henik Setyani dari Dinas BP2KB (Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana ) Kabupaten dan para peserta .

Kepala Desa Dusun Krajan Benelan Lor pun mengungkapkan rasa terima kasinya kepada jajaran dan mitra kerja komisi IX.

Baca Juga: Cegah PMK Bareng Kwarda Pramuka, BPBD Jatim Lakukan Penyemprotan di Balongpanggang Gresik

"Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dengan menggelar acara di tempat kami. Mudah mudahan akan berdampak pada penurunan di daerah kami," kata Kades Dusun Krajan Benelan Lor.

Sementara itu, Anggota Komisi IX RI H Anas Thahir mengaku sangat mendukung penuh program yang dalam rangka percepatan penurunan .

Hal itu, untuk mewujudkan penurunan angka sampai angka 14% di Tahun 2024, pentingnya pencegahan dari hulu sampai hilir. 

Baca Juga: Sebanyak 4.447 Sapi di Jatim Sembuh dari Virus PMK, Khofifah Apresiasi Pemerintah hingga Peternak

Seperti, para tenaga lini lapangan melakukan pendampingan bagi calon-calon pengantin, supaya terhindar dari bahaya

Dia juga memberikan apresiasi upaya maksimal untuk percepatan penurunan , yang telah dilakukan Pemkab beserta pihak pihak terkait.

"Bagi peserta ini, dapat diterapkan, juga nantinya bisa menyampaikan ilmunya kepada masyarakat maupun para pelajar yang akan menikah, ibu hamil maupun ibu menyusui serta lainnya. Semoga, Kabupaten dapat menciptakan zero.," kata Anas.

Baca Juga: PMK di Jatim Tertangani Dengan Baik, Khofifah Optimis Stok Hewan Ternak Aman Jelang Ramadhan

Henik Setyani dari Dinas BP2KB (Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana ) Kabupaten menjelaskan tentang bahaya .

Mulai dari percepatan penurunan stuntung, pengetahuan penyebab dan juga gejalanya.

Di samping itu, para peserta dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang resiko tinggi bahaya dan untuk lebih mengenal tanda kelahiran pada kehamilan.

Baca Juga: Hadiri Peringatan Natal, Pj Gubernur Adhy Gaungkan Nilai Cinta Kasih dalam Keberagaman

“Bahaya merupakan keadaan berhentinya pertumbuhan pada anak. Penyebabnya adalah kekurangan gizi pada waktu yang cukup lama. Dampaknya, menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak-anak lain yang seusia dengannya. Stunting juga menyebabkan keterlambatan perkembangan cara berpikir. Untuk itu, periksakan secara rutin bagi para pelajar yang akan menikah ke puskemas atau rumah sakit dan tenaga medis terdekat," terangnya.

Para narasumber lainnya juga memberikan berbagai arahan mengenai pencegahan kepada para peserta

Pada sesi akhir acara diadakan Pembagian Merchandise melalui kuis bagi para peserta . (ris/van)

Baca Juga: Pemprov Pastikan Tidak Ada Pagar Laut yang Membentang di Garis Pantai Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO