KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Goa Selomangkleng, mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian warga Kota Kediri.
Goa yang sudah ada sejak abad ke 10 Masehi itu diyakini sebagai tempat pertapaan Dewi Kilisuci, Putri Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2024, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Goa ini berada di kaki Gunung Klotok, tepatnya di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri atau di wilayah Kota Kediri bagian barat.
Sekarang ini, Goa Selomangkleng ramai dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Terutama pada masa liburan anak-anak sekolah dan juga libur natal serta tahun baru (nataru).
Kebanyakan wisatawan yang datang ke Goa Selomangkleng ingin mengetahui sejarah keberadaan goa tersebut.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Dengan membayar tiket masuk Rp4.000/dewasa dan Rp2.000/ anak-anak serta parkir Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp7.500 untuk mobil, pengunjung sudah bisa menikmati sejuknya kawasan Goa Selomangkleng.
Di area Goa Selomangkleng ini juga terdapat museum. Namanya Museum Airlangga yang berada di sebelah timur Goa Selomangkleng.
Tak hanya itu, warung kuliner dan minuman juga banyak tersedia di kawasan ini.
Baca Juga: Jelang Nataru 2025, Diskopumdag Tuban Monitoring Bahan Pokok di Pasar Tradisional
Seperti narasi yang terpampang di papan pintu masuk, disebutkan bahwa Goa Selomangkleng adalah goa pertapaan lintas masa (zaman) yang dibangun dan digunakan sejak permulaan kerajaan Kadiri/Dhaha/Panjalu (abad XI M), kerajaan Singhasari (abad XIII M), dan kerajaan Majapahit (abad XV M.
Goa ini berfungsi sebagai goa pertapaan, tempat bersemayamnya para dewa. Ketika masuk ke Goa Selomangkleng, pengunjung akan disuguhi pemandangan bebatuan yang terdapat relief di empat ruang.
Seperti relief tokoh Garudeya yang bertarung dengan seekor naga yang ada di ruang ke-2 goa.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Gudang Bulog
Begitu juga di ruang lainnya, juga terdapat relief yang menceritakan kejadian abad ke 10 M.
Wawan, wisatawan dari Gresik, mengaku penasaran dengan Goa Selomangkleng di Kota Kediri, setelah mendapatkan cerita dari saudaranya yang kebetulan pernah berkunjung ke goa ini.
Ia dan keluarganya menyempatkan mampir ke Goa Selomangkleng ketika ada acara di Trenggalek. Wawan mengaku takjub dengan keberadaan Goa Selomangkleng ini, meski tidak sempat masuk ke ruangan-ruangannya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Lepas Keberangkatan Almarhum Gus Sunoto ke Peristirahatan Terakhir
"Tadi saya dan anak-anak sempat merangkak naik mendekati ke mulut goa. Tapi kami tidak berani masuk, takut ada larangan masuk, lalu kami turun dengan cara yang sama, yaitu merangkak pelan-pelan," ujarnya, Rabu (27/12/2023).
Wawan memberi masukan kepada Pemkot Kediri agar menyediakan guide atau pemandu yang bisa menjelaskan sejarah Goa Selomangkleng ini.
Memang sudah disediakan bacaan terkait sejarah Goa Selomangkleng. Tapi menurut Wawan, alangkah lebih baik jika ada pemandu wisatanya, sehingga pengunjung dari luar kota seperti dirinya ini bisa mendapatkan penjelasan terkait Goa Selomangkleng.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Buka Sosialisasi dan Bimtek Tim Pemantau Pilkada Tahun 2024
Di Kota Kediri sendiri, selain Goa Selomangkleng, juga terdapat tempat wisata yang patut dikunjungi seperti wisata alam Sumber Banteng, Taman Wisata Pagora, Taman Tirtayasa, Hutan Kota Joyoboyo, Taman Brantas, Taman Tempurejo.
Juga ada kawasan pusat oleh-oleh khas Kota Kediri yaitu tahu takwa (tahu kuning) yang terletak di sepanjang Jalan Pattimura dan Jalan Yos Sudarso.
Tidak ketinggalan kawasan kuliner halal Soto Bok Ijo di timur Terminal Bus Tamanan dan kuliner nasi pecel-tumpang di Jalan Dhoho. (uji/van)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tinjau Lahan Pengganti TPA Klotok yang Mulai Overload Tampung Sampah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News