
JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Putri Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid), membeberkan rekam jejak tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) terkait ayahnya, Gus Dur.
Menurut dia, paslon no 1 (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) punya track record kurang baik dengan Gus Dur.
Baca Juga: Resmi Dilantik Pimpin Jatim, Khofifah-Emil Siap Sinergikan Nawa Bhakti Satya dengan Asta Cita
“Cak Imin jelas punya story. Karena keponakan mengambil alih partainya Gus Dur, pamannya sendiri dikeluarkan. Itu yang paling berat,” kata Yenny Wahid dalam video yang kini beredar luas.
Bukan hanya itu. Menurut Yenny, masih ada lagi. “Masih ada beritanya. Cak Imin juga menggugat Gus Dur Rp99 miliar, itu kan masih ada filenya, beritanya,” kata Yenny lagi.
Karena itu Yenny tak mau bergabung dengan paslon nomor 1.
Baca Juga: Yes-Dirham Resmi Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Lamongan Periode 2025-2030
Begitu juga di Paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurut Yenny, Prabowo pernah menghina Gus Dur. Yenny mengungkap wawancara Prabowo dengan wartawan investigasi, Allan Nairn.
“Pak Prabowo sendiri membuat komentar di media, waktu diwawancarai media asing. Beliau (Prabowo) agak malu, waktu itu, punya presiden tuna netra, Gus Dur. Itu pernah ada wawancara Allan Narain,” kata Yenny.
Seperti dilansir BANGSAONLINE, hasil wawancara Allan dengan Gus Dur itu dimuat banyak media. Di antaranya Tempo.
Baca Juga: Menyambut Pemimpin Baru, Ini Daftar Kepala Daerah Jawa Timur yang Bakal Dilantik Presiden Besok
Menurut Allan Nairn, Prabowo menyebut Gus Dur sebagai presiden buta ketika sedang membicarakan demokrasi. Prabowo menyebut keragaman etnisitas dan agama menghambat demokrasi.
"Militer pun bahkan tunduk pada presiden buta! Bayangkan! Coba lihat dia, bikin malu saja!" kata Prabowo dikutip Allan Nairn di blog-nya.
Prabowo bahkan tega membandingkan fisik Gus Dur dengan presiden lain. Dia menyebut Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Presiden Amerika Serikat George W. Bush, dan Presiden Rusia Vladimir Putin. "Mereka muda, ganteng," kata Allan menirukan ucapan Prabowo.
Baca Juga: Harapan Yani-Alif Jelang Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
Allan menulis bahwa dalam perbincangan tersebut Prabowo tak henti-hentinya mengecam Gus Dur dan demokrasi. Menurut Allan, Prabowo menganggap Indonesia belum siap menjalankan demokrasi. Prabowo, kata Allan, justru berkiblat pada "rezim otoriter yang jinak".
Lalu bagaimana dengan paslon 03? Yenny mengatakan untuk paslon 03 tidak ada masalah dengan Gus Dur.
“Bahkan paslonnya sendiri sangat dekat dengan Gus Dur,” kata Yenny. Yang dimaksud Yenny adalah Mahfud MD.
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Indonesia, Presiden Prabowo Akan Resmikan Bank Emas
Lalu bagaimana dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang diduga pernah terlibat melengserkan Gus Dur dari kursi Presiden?
“Dalam pemilu ini saya memilih paslon, bukan pendukung, bukan (partai) pengusungnya,” tegas Yenny.
“Walau di situ ada Bu Mega, yang saya pilih Ganjar-Mahfud. Gitu lho. Dari semua paslon itu yang tidak ada story, tidak ada cedera dengan Gus Dur, adalah Ganjar-Mahfud. Masalah pendukungnya ya beragamlah,” katanya.
Baca Juga: Menteri ATR BPN Dampingi Prabowo Buka Kongres Muslimat NU, Presiden: Dukung Kesejahteraan
Yenny mengaku mendapat pesan spiritual dari Gus Dur agar ikhlas, termasuk kepada Mega. Yenny juga melihat di tengah tren politik, orang tua mendorong anaknya agar maju menduduki posisi politik, justru Megawati ikhlas anaknya, Puan Maharani, tidak maju sebagai calon presiden atau wakil presiden. Padahal PDIP bisa mencalonkan Puan tanpa koalisi.
Selain itu, kata Yenny, hubungan Gus Dur dan Mega sudah baik lagi. “Sambang-sambangan, (saling) berkunjung,” katanya. Sudah seperti saudara lagi, kayak adik-kakak.
“Ya kadang ada up and downnya, ada berantemnya juga besar, lalu baikan lagi,” tambahnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo dan Erdogan Sepakat atas Kemerdekaan Palestina
Yenny mengakui bahwa masih ada trauma pollitik di kalangan pendukung Gus Dur. “Trauma politik tetap masih ada. Di kalangan pendukung Gus Dur. Tak usah disangkal, tak bisa diingkari,” tambahnya.
Tapi, kata Yenny, karena Megawati ikhlas tidak mencalokan anaknya, Puan, sebagai calon presiden, maka Yenny juga mengaku ikhlas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News