KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Guna mengurangi volume air di danau kawah Gunung Kelud, sejauh ini sudah dibangun 7 terowongan.
Namun, sayang terowongan-terowongan tersebut kini telah terkubur material akibat letusan Gunung Kelud.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Bahkan hingga saat ini keberadaan mulut terowongan ampera belum juga ditemukan.
Yang masih terlihat dan sekarang bisa dinikmati oleh wisatawan adalah terowongan Ganesha atau Inlet Ganesha yang dibangun pada tahun 1923.
Sebelum Gunung Kelud meletus tahun 2014 lalu, Inlet Ganesha ini menjadi satu-satunya jalan menuju ke kawah Gunung Kelud yang berada di ketinggian 1731 MDPL itu.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Tapi, pascaletusan tahun 2014 lalu, jalan menuju kawah Gunung Kelud tidak harus melalui terowongan Ganesha.
Hal itu bisa terjadi, karena bukit yang berada di atas dan selatan terowongan sudah hancur lebur akibat letusan tahun 2014.
Dengan demikian, para wisatawan/pengunjung sekarang bisa melalui akses jalan di bekas bukit itu untuk menuju kawah Gunung Kelud.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Namun begitu, sebagian besar wisatawan/pengunjung masih suka melalui terowongan Ganesha tersebut bila ingin menuju kawah.
Karena ada sensasi tersendiri bila berjalan atau naik sepeda motor melalui terowongan yang panjangnya sekira 200 meter tersebut.
Baru, ketika wisatawan sudah puas menikmati keindahan kawah Gunung Kelud, pulangnya bisa melalui jalan di bekas bukit yang telah rata itu.
Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja
(Bunga Abadi Edelweiss yang tumbuh di sekitar kawah Gunung Kelud. Foto: dok. MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE)
Di atas gunung, para wisatawan juga bisa menikmati keindahan bunga langka atau bunga abadi edelweis.
Khoirul Huda, Petugas Pos Pengamatan Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, membenarkan bahwa di sekitar kawah Gunung Kelud sudah dibangun 7 terowongan.
Baca Juga: Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Mbak Chicha Berkomitmen Setarakan Hak Penyandang
"Terowongan (Inlet) Ganesha sendiri dibangun antara tahun 1923 - 1926. Bersamaan itu, juga dibangun terowongan Ampera sepanjang 900 meter lebih yang berada di bawah terowongan Ganesha," kata Khoirul Huda, Selasa (2/1/2024).
Huda menyebut bahwa bangunan di kedua ujung terowongan Ganesha yang saat ini nampak baru, direhab pada tahun 2018.
Sementara bagian dalam terowongan yang panjangnya 200 meter dibangun pada tahun 1923.
Baca Juga: Sambut Hari Ibu, Ketua TP-PKK Kabupaten Kediri Usung Subtema Perempuan Berbudaya
Tujuan dibangun sejumlah terowongan tersebut, lanjut Huda, agar bisa mengalirkan air kawah keluar dari kawah dan untuk mengurangi dampak letusan.
Di mana saat ini volume air kawah Gunung Kelud sekira 2 - 2,5 juta meter kubik.
"Jadi posisi air kawah Gunung Kelud saat ini sudah kembali ke posisi sebelum erupsi tahun 1990. Karena saat sebelum erupsi tahun 1990, volume air kawah Gunung Kelud juga sekitar 2,5 juta meter kubik," katanya. (uji/van)
Baca Juga: Ingin Hidup Mewah, Pria Asal Nganjuk Rampok 3 Swalayan di Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News