Menengok Wisata Religi untuk Umat Katolik di Kediri

Menengok Wisata Religi untuk Umat Katolik di Kediri Para peziarah saat menuruni tangga Gereja Tua Puhsarang, di Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bicara soal tempat wisata di Kabupaten memang tidak habis-habisnya. Ada wisata alam seperti Gunung Kelud, air terjun Dolo, air terjun Irenggolo, dan yang lain.

Ada wisata buatan yang saat ini sudah menjadi ikon Kabupaten yaitu Monumen SLG yang mirip dengan Monumen Arc de Triomphe, salah satu monumen paling terkenal di Paris.

Dan yang tidak kalah manarik adalah wisata religi Gereja Tua Puhsarang yang terkenal hingga ke mancanegara. Kebanyakan yang datang ke Gereja Tua Puhsarang ini memang umat Katolik.

Tapi tidak sedikit, umat dari agama lain yang datang yang sekedar ingin melihat dari dekat gereja tua yang dibangun pada masa Pemerintahan Hindia Belanda itu.

Berdasarkan catatan yang ada, Gereja Tua Puhsarang dibangun pada 1936 dan sudah mengalami beberapa kali renovasi. Namun dari rentetan renovasi itu, bentuk asli gereja masih terjaga.

Altar gereja dari batu seberat 7 ton yang berhias pahatan rusa, altar luar berbentuk Stupa Borobudur, menara berbentuk Candi Buntar, pendopo, perangkat gamelan sebagai pengiring misa, tabernakel batu dengan desain batu terguling, makam, dan lain-lain, masih bisa ditemui di Gereja Puhsarang ini.

Gaya arsitektur Gereja Katolik ini sungguh menawan. Ada sentuhan tradisi yang kental dan juga membawa gaya moderen. Jadi, selain melihat sentuhan Mojopahit, Jawa, Tiongkok, bahkan Hindu dan Budha, pengunjung juga dapat melihat sruktur busur kayu, baja tarik penghubung atap, dan teknologi rumah otomatis.

Bentuk-bentuk yang mengagumkan ini tak lepas dari tangan dingin Ir. Maclaine Pont (1884-1971), seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang lahir di Messter Cornlis (Jatinegara, Jakarta).

Ketika mulai mendesain gereja ini, dia tak lupa memasukkan unsur budaya lokal. Sebagai seorang arsitek, Pont sangat mengagumi situs-situs penting di Jawa, salah satunya situs Majapahit di Trowulan, Mojokerto.

Kompleks gereja yang memiliki luas lebih dari 6,5 hektar ini sudah beberapa kali direnovasi. Di dalam Kompleks Gereja Tua Puhsarang ini juga ditemui beberapa hal unik yang seiring waktu banyak dilirik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

Selain Gereja, di kompleks ziarah umat Katolik ini terdapat tiga patung Maria. Patung pertama di Goa Maria di samping kiri Gereja tertua di kompleks ini.

Dulu, patung ini pernah dicuri dan ditemukan dan dikembalikan di dekat Gedung Serba Guna, sedangkan yang ketiga berdiri megah di rekah atas Goa Maria Lourdes.

Daya tarik lain yang bisa ditemui oleh pengunjung atau peziarah di adalah tiga jalan salib. Masing-masing ada di kompleks Gereja Santa Maria Puhsarang, yang kedua disekeliling Taman Hidangan Kana, dan yang ketiga di bagian belakang berupa stasi-stasi renungan dengan bentuk-bentuk patung besar manusia.

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO