LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Lamongan mempredikisi terdapat 38 Desa di 10 kecamatan yang memiliki potensi mengalami kekeringan. Kepala BPBD Lamongan, Suprapto melalui Kabag Humas Pemkab , Sugeng Widodo menyatakan prediksi kekeringan ini didasarkan pada data kekeringan dua tahun yang lalu. “Data dua tahun lalu itu masih relevan. Tapi akan terus diupdate berdasar kejadian terbaru," Ungkapnya.
Untuk itulah BPBD telah melakukan berbagai antisipasi dan menyiapkan bantuan yang dapat membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih. "BPBD telah menyiapkan dua unit armada pengangkut air. Setiap kendaraan tersebut memiliki kapasitas angkut air hingga 6 ribu liter." jelasnya.
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Bantuan air bersih ini akan diberikan secara gratis, hanya saja untuk mendapatkan bantuan dropping air ini masyarakat harus mengirimkan surat yang ditandatangani Kades dengan mengetahui Camat setempat. Surat tersebut agar ditujukan kepada Bupati Lamongan dengan tembusan kepada BPBD. “Permintaan bantuan air bersih di luar 38 desa tersebut tetap akan dilayani. Asal ada surat permintaan dari desa bersangkutan, “ imbuh dia.
Sebanyak 38 desa tersebut di antaranya Desa Sendangrejo, Kebet, Kramat dan Rancangkencono di Kecamatan Lamongan. Kemudian Desa Dinoyo di Kecamatan Deket, Desa Jotosanur, Pangumbulan Aji dan Wonokromo di Kecamatan Tikung serta Desa Canggah, Tambak Menjangan dan Sarirejo di Kecamatan Sarirejo.
Sedangkan di Kecamatan Kembangbahu di antara desa dengan potensi kekeringan adalah Kaliwates, Maor, Puter, Kedungasri, Randu Bener, dan Kembangbahu. Sedangkan di Kecamatan Kedungpring ada Desa Banjarejo, Mojodadi, Sukomalo dan Blawirejo. (ais/rvl)
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News