Ketika Gus Ali dan Dua Putranya Kader PKB serta Menantunya Kader PDIP Deklarasi 02 Pasca OTT KPK

Ketika Gus Ali dan Dua Putranya Kader PKB serta Menantunya Kader PDIP Deklarasi  02 Pasca OTT KPK Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor saat orasi mendukung 02 di Pondok Pesantren Bumi Shalawat yang diasuh KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali, Kamis (1/2/2024). Foto: CNNIndonesia

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com – Operasi Tangkap Tangan () Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang nyaris menangkap Ahmad Muhdlor Ali Kamis (25/01/2024) lalu tampaknya langsung mengubah pilihan politik dua bupati dan satu anggota DPR RI keluarga KH Agoes Ali Masyhuri () Tulangan Sidoarjo.

yang selama ini dikenal dekat dengan A. Muhaimin Iskandar, Ketua Umum , langsung deklarasi mendukung pasangan (paslon) 02 Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Padahal Gus Muhdlor, putra , yang kini bupati Sidoarjo adalah kader .

Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo

Saat Pilbub Sidoarjo Gus Muhdlor juga diusung . Untuk mendukung Gus Muhdlor, – panggilan Muhaimin Iskandar – bahkan sempat mengabaikan Iin, putra Bupati Saiful Ilah, anggota DPRD yang juga jadi calon bupati Sidoarjo saat itu.

Bukan hanya dan Gus Muhdlor yang tiba-tiba berubah mendukung 02. , Fandi Ahmad Yani, menantu , juga langsung berubah pilihan. Ia mendukung -Gibran. Padahal Gus Yani – panggilan Fandi Ahmad Yani – selama ini identik dengan PDIP. Ia bahkan kerap menemani atau bertemu Ganjar Pranowo, capres 03. Gus Yani menjadi bupati Gresik memang diusung oleh PDIP saat pemilihan bupati kota pudak itu.

Gus Yani sebelumnya merupakan kader . Ia bahkan sempat menjadi ketua DPRD Gresik karena menang di kota nasi krawu itu. Namun saat mau menjadi calon bupati Gresik, menantu itu loncat ke PDIP. Otomatis dia ikrar setia pada PDIP dan mendapat kartu anggota PDIP.

Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Pangan, Polsek Kabuh Manfaatkan 4 Hektare Lahan Kosong

Yang menarik, bukan hanya , Gus Muhdlor dan Gus Yani, yang tiba-tiba berubah. Putra yang lain yaitu Syaikhul Islam yang kini anggota DPR RI dari FKB dari dapil Surabaya-Sidoarjo juga ikut berubah. Ia ikut mendukung 02.

saat mendoakan Anies-Muhaimin di Pondok Pesantren Bumi Shalawat, Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (15/10). Foto: Ist

Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan

Kini dan anaknya, Gus Mudlor serta menantunya, Gus Yani, dan Syaikhul Islam terang-terangan mendukung paslon 02. Mereka ikrar dukung 02 dalam acara shalawatan sekaligus deklarasi di pondok pesantren yang dipimpinnya, yaitu Pondok Pesantren Bumi Shalawat, Sidoarjo, Kamis (1/2/2024). Acara tersebut bertajuk Nderek Kyai Gibran.

Karuan saja warga Jawa Timur kaget sekaligus prihatin. Para kiai di Jawa Timur yang mayoritas NU sangat kasihan pada yang terpaksa berubah haluan dalam pilpres. Benarkah , anak dan menantunya yang jadi kepala daerah mendapat tekanan? Yang pasti, perubahan tiba-tiba tentang pilihan pilpres yang menimpa itu mendapat banyak perhatian masyarakat Jawa Timur.

“Ini berarti kader-kader NU menjadi target politik dengan cara memainkan hukum,” keluh seorang kiai di grup WhatsAPP (WA) yang anggotanya para kiai, guru besar NU dan aktivis NU.

Baca Juga: Menteri Rame-Rame Minta Tambah Anggaran, Cak Imin Rp 100 T, Maruar Rp 48,4 T, Menteri Lain Berapa T

“Kita tersinggung karena kader-kader NU dijadikan mainan, sehingga mereka tak akur sesama kader NU,” lanjutnya.

Syaikhul Islam, putra . Foto: istimewa

Baca Juga: Karo SDM Polda Jatim Apresiasi Langkah Polres Kediri Dukung Asta Cita Program Swasembada Pangan

Kalangan petinggi partai di Jawa Timur juga kaget. Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno heran tiba-tiba Gus Yani tiba berubah. Padahal, menurut Untari, Gus Yani adalah kader PDIP.

"Ya, bupatinya kita (Gus Yani). Tapi ya begitu. Seperti yang disampaikan Pak Hasto (Sekjen PDIP) tadi pagi," ujar Untari dikutip detik.com.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa banyak kepala daerah yang merupakan kader PDIP mendapat tekanan. “Tadi pagi Pak Hasto konferensi pers, kan? Dia (kepala daerah) yang nggak tahan (dengan tekanan), ya, jadinya begitu (seperti Gus Yani menghadiri deklarasi Paslon 02 -Gibran)," tutur Utari lagi.

Baca Juga: Menteri ATR/BPN dan Wakilnya Hadiri Rakornas Pusat 2024

Bagaimana dengan ? Wakil Ketua Umum DPP Jazilul Fawaid memastikan akan memberi sanksi kepada Gus Muhdlor dan Syaikhul Islam.

"Pasti disanksi keduanya," kata Jazil, panggilan politisi asal Bawean Gresik itu.

Gus Muhdlor bukan hanya hadir dalam acara shalawatan dan deklarasi yang digelar ayahnya, . Tapi Gus Muhdlor juga berorasi.

Baca Juga: Kerja Sama Berantas Mafia Tanah, Menteri ATR/BPN Sowan ke Kapolri

"Yang bisa melanjutkan, yang merepresentasikan. Yang menggambarkan Jokowi hari ini Pak ," kata Gus Muhdlor dalam orasinya, Kamis (1/2/2024).

Gus Muhdlor mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk mendeklarasikan dukungan bagi pasangan -Gibran.

"Nderek kiai pilih Pak . Menang sekali putaran!" kata Gus Muhdlor. Ia mengacungkan dua jari.

Baca Juga: Dukung Progam Prabowo, PW Muhammadiyah Jatim Siapkan 112 Ribu Paket Makanan Bergizi Gratis

Seperti diberitakan, KPK menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, Siska Wati, sebagai tersangka pemotongan insentif ASN dengan total Rp 2,7 miliar. KPK juga segera memanggil Ahmad Muhdlor Ali dalam kasus tersebut.

Kasus pemotongan insentif ASN itu berawal dari operasi tangkap tangan () yang dilakukan KPK di Sidoarjo, Jawa Timur, pada pekan lalu. Sebanyak 11 orang ditangkap dalam operasi itu hingga KPK menetapkan Siska Wati sebagai tersangka.

Dilansir detik.com (29/01/2024), Wakil Ketua PKK Nurul Ghufron mengatakan akan segera memanggil Ahmad Muhdlor karena diduga terlibat menerima uang hasil pemerasan itu.

"Kami sudah sampaikan tadi bahwa di awal dipungut oleh yang bersangkutan tapi peruntukannya diuntukkan atau digunakan oleh Kepala BPPD dan Bupati. Tentu kepada dua orang ini kami akan konfirmasi," kata Nurul Ghufron.

Selama ini Sidoarjo dikenal sebagai basis NU dan pendukung , disamping PDIP. Otomatis pendukung Anies-Muhamin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di kota yang letaknya berdampingan dengan Kota Surabaya itu cukup banyak, disamping PDIP.

Sekedar informasi, jumlah anggota DPRD Sidoarjo terbesar yaitu16 kursi, sedang terbesar kedua adalah PDIP, yaitu 9 kursi.

 Akankah perubahan dan dua putra serta satu menantunya yang kini mendukung 02 itu akan berpengaruh terhadap suara Anies-Muhamin dan Ganjar-Mahfud? Atau warga NU justru tersinggung karena merasa kadernya dipermainkan? 

Kita tunggu hari Rabu tanggal 14 Februari 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO