SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat dan komponen bangsa untuk mewujudkan pemilihan umum (pemilu) 2024 yang damai dan kondusif.
Ajakan itu disampaikan Khofifah saat menghadiri peringatan Isra’ Mi’raj di Surakarta, Kamis (8/2/2024).
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
"Kita membutuhkan kesepakatan bersama bahwa pemilu yang damai, pemilu yang sudah dilalui dengan pengawasan demokrasi dan sistem yang kuat, akan diikuti dengan kerelaan menerima hasilnya," ujar Khofifah.
Menurut Khofifah, pemilu adalah ajang estafet kepemimpinan. Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang mematangkan diri dalam demokrasi.
Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dalam menyukseskan pemilu tahun 2024 ini.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
"Sebagaimana Isra Mi’raj, ini adalah momentum penting untuk naik pangkat menerima keagungan kewajiban shalat. Ada masa masa anxiety atau kegamangan untuk menjalankan demokrasi prosedural melalui public presures, fitnah, dan ujaran kebencian serta ancaman akan proses demokrasi yang tengah berjalan," terangnya.
"Dalam perjalanan bangsa kita sudah memiliki keyakinan bersama akan pentingnya demokrasi. Hal ini dilambangkan dengan pemilu tahun 1955 sampai kini pemilu 2024. Demokrasi kita harus terus ditingkatkan sebagaimana Nabi Muhammad SAW diajak oleh malaikat Jibril untuk pergi ke langit ke tujuh, harus meningkat levelnya," tambah Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama berkomitmen menjaga suasana kondusif dan aman serta menghindari isu-isu yang dapat memecah belah masyarakat.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Khofifah juga mendorong partisipasi aktif masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
Khofifah menegaskan bahwa pemilu yang damai akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi setiap warga negara untuk menyalurkan hak pilihnya tanpa rasa takut atau tekanan.
"Sudah selayaknya pemilu dilaksanakan dengan penuh sukacita, tanpa diwarnai dengan ujaran kebencian, kerusuhan, dan bentrok antar warga," katanya.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
"Keberhasilan pemilu tidak hanya diukur dari hasil akhir tetapi juga dari proses demokrasi yang damai," ujarnya.
Khofifah menambahkan, dalam pelaksanaan pemilu, yang terpenting dilakukan adalah konsistensi menjaga nilai-nilai kebersamaan dan musyawarah mufakat. Hal ini karena sistem demokrasi itu Islami karena adanya unsur musyawarah dan penggunaan hak hak kemanusiaan dan kesetaraan warga.
"Ha ini harus menjadi pegangan kita bersama. Sistem demokrasi masyarakat dan tercermin dalam kerukunan, kebersamaan dan kerelaan menerima hasil musyawarah dalam pemilu. Mari kita jaga kondusifitas agar terhindar dari konflik dan perpecahan," pungkasnya. (dev/rev)
Baca Juga: Lagi, Jatim Dapat Penghargaan, Raih Predikat Sangat Baik Implementasi Sistem Merit Manajemen ASN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News