Satu Balita Meninggal karena Dengue Shock Syndrome, Demam Berdarah Ancam Kota Batu

Satu Balita Meninggal karena Dengue Shock Syndrome, Demam Berdarah Ancam Kota Batu Warga Desa Junrejo secara mandiri melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk di RW 05 desa setempat.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan mengungkapkan, kasus demam berdarah dengue (DBD) pada bulan Januari 2024 mencapai angka yang mengkhawatirkan, yakni sebanyak 36 kasus.

Selain itu, tercatat 24 kasus demam dengue (DD) dan 2 kasus dengue shock syndrome () yang mengakibatkan satu balita meninggal dunia.

Baca Juga: Resmikan Desa Berdaya dan Kandang Komunal, Pj Wali Kota Batu Apresiasi Masyarakat Sumbergondo

Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan , dr. Susana Indahwati, menyatakan kasus DBD tersebar di seluruh kecamatan di , dengan kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Batu.

"Dari total 36 kasus DBD, sebanyak 28 kasus terjadi di Kecamatan Batu. Di Kelurahan Temas sendiri terdapat 14 kasus, dua di antaranya merupakan kasus . Tragisnya, satu balita berusia 4 tahun dikonfirmasi meninggal dunia akibat ," ungkap Susana Indahwati.

Lebih lanjut, Susana melaporkan rincian kasus DBD di Kecamatan Batu. Di Kelurahan Sisir tercatat 2 kasus, Desa Sidomulyo 1 kasus, dan 3 kasus.

Baca Juga: Masifkan Tangani Sampah, Pemkot Batu Tambah dua Mesin Incenerator di 2 Kelurahan ini

Selain itu, Kelurahan Ngaglik turut melaporkan 3 kasus serta Desa Sumberejo ada 2 kasus dan Desa Pesanggrahan 1 kasus.

Kecamatan Junrejo melaporkan adanya 7 kasus DBD yang terjadi di wilayahnya, dengan rincian 3 kasus di Desa Junrejo, 3 kasus di Desa Beji, dan 1 kasus di Desa Mojorejo.

Sementara itu, Kecamatan Bumiaji mencatat sebanyak 2 kasus DBD, masing-masing terjadi di Desa Pandanrejo dan Desa Giripurno.

Baca Juga: Hadapi Nataru 2024/2025, Pemkot Batu Gelar Rakor Forum Lalin dan Angkutan Jalan

"Dalam menghadapi kondisi ini, Dinas Kesehatan Kota Batu segera melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) serta berkoordinasi dengan contact person di rumah sakit untuk mendapatkan data kasus DBD dan DD guna mendukung upaya PE," ungkap Susana Indahwati.

"Upaya PE dilakukan untuk memutus rantai penyebaran kasus DBD dengan meningkatkan kesadaran masyarakat serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk aktif melibatkan diri dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing." imbuhnya. (adi/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO