BANGSAONLINE.com - Perkembangan zaman selalu membawa penemuan baru, tak terkecuali kompor. Saat ini, banyak jenis kompor portabel yang dijual di pasaran. Tujuannya untuk memberikan inovasi baru dan kemudahan saat di gunung.
Tapi apakah benar kompor portabel lebih unggul?
Baca Juga: Mau Mendaki dalam Waktu Dekat? Catat 3 Tips Mudah Mendirikan Tenda Kemah yang Aman di Musim Hujan
Mari kita bandingkan antara kompor portable, parafin, dan spiritus. Mana yang lebih efisien digunakan saat mendaki gunung. Untuk tahu lebih jelasnya, mari kita bahas bersama.
Kompor Portable
Kompor portabel paling sering digunakan pendaki saat ini, bentuknya ada yang bulat dan kotak. Penggunaan kompor portabel cukup simpel. Bahan bakar yang digunakan kompor ini juga banyak tersedia di minimarket. Harga kompor portabel berkisar Rp100-150 ribu. Sementara untuk gasnya biasa dibanderol antara Rp20-25 ribu.
Keunggulan dari kompor portabel adalah api yang dihasilkan berwarna biru yang akan mempercepat proses memasak sehingga cepat matang. Selain itu, besar kecilnya api juga dapat disesuaikan.
Baca Juga: Jangan Salah! Keduanya Bisa Dilakukan di Gunung, Tapi Inilah Beda Hiking dan Trekking
Namun yang menjadi kekurangannya adalah penggunaan dari gas portabel akan menghasilkan sampah. Walaupun bisa didaur ulang, faktanya tidak semua sampah kaleng sisa gas ini terdaur ulang.
Gas dari kompor ini juga bisa meledak jika kalian menyimpannya di tempat yang panas. Maka, perhatikan suhu di tempat kalian menyimpan.
Selain itu, jika kita bepergian menggunakan transportasi kereta, petugas akan melarang kita membawa gas dari kompor portabel ini.
Baca Juga: 5 Daftar Tumbuhan yang Harus Dihindari saat Berada di Hutan
Di beberapa kasus, bagian leher kompor portabel mudah koyak. Hal ini akan mengakibatkan kebocoran jika terus digunakan. Namun untuk perbaikannya, kalian cukup mengencangkan baut di bagian leher kompor yang koyak.
Parafin
Parafin merupakan bahan bakar padat, berbentuk kotak, dan berwarna putih. Parafin biasa digunakan TNI untuk bahan bakar kompor lapangan. Walaupun demikian, parafin juga sering digunakan oleh pendaki karena dijual bebas di pasaran.
Penggunaan parafin sangat simpel, cukup dengan membakarnya menggunakan pemantik. Setelah menyala, api dari parafin mampu bertahan beberapa menit.
Baca Juga: Sepele Tapi Pendaki Sering Keliru, Inilah Peralatan Pribadi yang Wajib Dibawa Saat Mendaki Gunung
Bentuknya yang kecil menjadikan parafin mudah dibawa ke mana-mana dan tidak memakan banyak tempat. Selain itu, penggunaan parafin juga tidak menghasilkan sampah, berbeda dengan gas dari kompor portabel.
Kekurangan dari parafin adalah, api yang dihasilkan tidak bisa diatur seperti halnya kompor portabel, sehingga akan memakan waktu lebih lama untuk memasak. Selain itu, efek pembakaran dari parafin dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan bagian bawah alat masak kita menjadi gosong.
Spiritus
Yang terakir adalah spiritus. Penggunaan spiritus mungkin yang paling jarang kita jumpai. Cara kerja dari spiritus sama seperti parafin, kita cukup membakarnya menggunakan pemantik. Dan nilai positif dari penggunaan spiritus masih sama dengan parafin, yaitu tidak menumbulkan sampah.
Baca Juga: Larangan Bawa Tisu Basah saat Mendaki Gunung, Solusi Tepat untuk Keasrian Lingkungan?
Hanya saja menggunakan spiritus banyak kekurangannya. Selain berat, spiritus rawan tumpah jika kita tidak berhati-hati saat packing.
Maka, jika kita memilih untuk menggunakan spiritus, letakkan di wadah yang aman dan tidak rawan bocor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News