Perbandingan antara Kompor Portabel hingga Parafin, Mana yang Lebih Efisien untuk Mendaki Gunung?

Perbandingan antara Kompor Portabel hingga Parafin, Mana yang Lebih Efisien untuk Mendaki Gunung?

BANGSAONLINE.com - Perkembangan zaman selalu membawa penemuan baru, tak terkecuali kompor. Saat ini, banyak jenis kompor portabel yang dijual di pasaran. Tujuannya untuk memberikan inovasi baru dan kemudahan saat di gunung.

Tapi apakah benar kompor portabel lebih unggul?

Baca Juga: Rawan Bencana, Bolehkah Mendaki Gunung di Musim Hujan?

Mari kita bandingkan antara kompor portable, parafin, dan spiritus. Mana yang lebih efisien digunakan saat mendaki gunung. Untuk tahu lebih jelasnya, mari kita bahas bersama.

Kompor Portable

Kompor portabel paling sering digunakan pendaki saat ini, bentuknya ada yang bulat dan kotak. Penggunaan kompor portabel cukup simpel. Bahan bakar yang digunakan kompor ini juga banyak tersedia di minimarket. Harga kompor portabel berkisar Rp100-150 ribu. Sementara untuk gasnya biasa dibanderol antara Rp20-25 ribu.

Keunggulan dari kompor portabel adalah api yang dihasilkan berwarna biru yang akan mempercepat proses memasak sehingga cepat matang. Selain itu, besar kecilnya api juga dapat disesuaikan.

Baca Juga: Cara Packing Carrier, Tak bikin Pegal dan Antibasah Saat Hujan

Namun yang menjadi kekurangannya adalah penggunaan dari gas portabel akan menghasilkan sampah. Walaupun bisa didaur ulang, faktanya tidak semua sampah kaleng sisa gas ini terdaur ulang.

Gas dari kompor ini juga bisa meledak jika kalian menyimpannya di tempat yang panas. Maka, perhatikan suhu di tempat kalian menyimpan.

Selain itu, jika kita bepergian menggunakan transportasi kereta, petugas akan melarang kita membawa gas dari kompor portabel ini.

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, ini Perbedaan Gunung dan Bukit yang Perlu Diketahui

Di beberapa kasus, bagian leher kompor portabel mudah koyak. Hal ini akan mengakibatkan kebocoran jika terus digunakan. Namun untuk perbaikannya, kalian cukup mengencangkan baut di bagian leher kompor yang koyak.

Parafin

Parafin merupakan bahan bakar padat, berbentuk kotak, dan berwarna putih. Parafin biasa digunakan TNI untuk bahan bakar kompor lapangan. Walaupun demikian, parafin juga sering digunakan oleh pendaki karena dijual bebas di pasaran.

Penggunaan parafin sangat simpel, cukup dengan membakarnya menggunakan pemantik. Setelah menyala, api dari parafin mampu bertahan beberapa menit.

Baca Juga: 6 Posisi Pendaki Beserta Tugasnya, Anak Gunung Harus Paham Ini

Bentuknya yang kecil menjadikan parafin mudah dibawa ke mana-mana dan tidak memakan banyak tempat. Selain itu, penggunaan parafin juga tidak menghasilkan sampah, berbeda dengan gas dari kompor portabel.

Kekurangan dari parafin adalah, api yang dihasilkan tidak bisa diatur seperti halnya kompor portabel, sehingga akan memakan waktu lebih lama untuk memasak. Selain itu, efek pembakaran dari parafin dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan bagian bawah alat masak kita menjadi gosong.

Spiritus

Yang terakir adalah spiritus. Penggunaan spiritus mungkin yang paling jarang kita jumpai. Cara kerja dari spiritus sama seperti parafin, kita cukup membakarnya menggunakan pemantik. Dan nilai positif dari penggunaan spiritus masih sama dengan parafin, yaitu tidak menumbulkan sampah.

Baca Juga: Gak Mau Capek Mendaki? Ini Daftar Gunung yang Bisa Dilalui Menggunakan Kendaraan

Hanya saja menggunakan spiritus banyak kekurangannya. Selain berat, spiritus rawan tumpah jika kita tidak berhati-hati saat packing.

Maka, jika kita memilih untuk menggunakan spiritus, letakkan di wadah yang aman dan tidak rawan bocor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO