PASURUAN,BANGSAONLINE.com - Aktivis LSM Gerak, Didik Supriyadi, melihat ada yang tidak beres di pengelolaan keuangan pada Komite Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Ia menyoroti penggunaan uang yang bersumber dari pungutan wali murid untuk acara perayaan hari ulang tahun (HUT) sekolah.
Baca Juga: Gertap Laporkan Kades ke Bawaslu, Diduga Ikut Kampanye dan Distribusikan APK Salah Satu Paslon
Diketahui, setiap siswa dipungut uang sejumlah Rp80 ribu. Terdapat sekitar 1.000 siswa SMAN 1 Bangil, sehingga apabila dikalikan, akan terkumpul uang sebesar Rp80 juta.
"Kegiatan pada saat HUT kemarin sangat tidak masuk akal jika menghabiskan dana sebesar itu. Kegiatan hanya berupa lomba-lomba dan hiburan band yang berasal dari siswa-siswa sendiri," kata Didik.
Didik membandingkan dengan acara HUT tahun sebelumnya, di mana SMAN 1 Bangil biasanya menghadirkan artis nasional, sehingga dana yang dihabiskan bisa mencapai Rp100 juta lebih.
Baca Juga: Lujeng Soroti Kredibilitas Lembaga Survei Pilkada 2024 di Kabupaten Pasuruan
Sementara pada HUT tahun ini, ia mengaku memperoleh informasi bahwa pihak sekolah mengadakan acara perayaan sederhana karena anggarannya minim.
SMAN 1 Bangil, menurut Didik, menganggarkan sekitar Rp40 juta untuk perayaan HUT, dan sisanya mendapat biaya dari sponsor.
"Yang jadi pertanyaan, ke mana anggaran dari wali murid terkumpul itu? Ini seharusnya sudah menjadi atensi APH serta dugaan penyelewengan dan pungli," cetusnya.
Baca Juga: Pj Sekdaprov Jatim Optimistis Metode Gasing Tingkatkan Kemampuan Literasi Numerisasi
Menurutnya, penggalangan dana yang dilakukan lembaga atau instansi pemerintah yang tidak jelas penggunaanya bisa dikategorikan sebagai perbuatan korupsi.
Terpisah, pemerhati pendidikan, Charil Muchlis merasa heran dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim yang terkesan mengabaikan kondisi sekolah itu.
Pria yang juga alumnus SMAN 1 Bangil itu juga menyoroti aksi demo yang dilakukan oleh siswa di sekolah tersebut beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kinerja Buruk, Kepala Desa Kawisrejo Pasuruan Didesak Mundur
Ini lantaran fasilitas sekolah yang dianggap buruk dan tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Padahal, sekolah memiliki pos anggaran dari iuran dari wali murid.
Ia juga menyayangkan SMAN Bangil tidak masuk 100 besar SMA terbaik di Jatim versi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) pada tahun 2022 dan 2023.
Menurut Chairil, semua permasalahan ini harus menjadi evaluasi kepemimpinan Kepala SMAN 1 Bangil.
Baca Juga: HUT ke-79, Kodim 0819 Pasuruan Gelar Lomba PBB Piala Panglima TNI Tingkat Pelajar se-Pasuruan Raya
BANGSAONLINE.com pun mencoba mengonfirmasi kepada Komite Sekolah, Amik Samiudin. Namun, tidak mendapat jawaban terkait permasalahan tersebut. (par/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News