
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dinas Pendidikan Jawa Timur resmi meluncurkan Pameran dan Bedah Buku Karya Insan Pendidikan tingkat SMA, SMK, dan PKLK yang digelar di Atrium Grand City Surabaya, 3–5 Oktober 2025. Acara ini dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.
Tak sekadar seremoni, kegiatan ini menjadi panggung apresiasi sekaligus ruang ekspresi bagi para guru, kepala sekolah, dan siswa untuk menunjukkan potensi, inovasi, serta dedikasi mereka bagi kemajuan pendidikan.
Ribuan karya kreatif ditampilkan, mulai dari buku, karya tulis ilmiah, karya seni, hingga produk inovatif hasil riset dan imajinasi para insan pendidikan Jawa Timur.
Puncak kebanggaan hadir ketika 1.580 buku hasil karya pelajar dan pendidik Jawa Timur resmi tercatat dalam rekor MURI, menjadi simbol produktivitas literasi yang membanggakan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutannya menegaskan bahwa capaian ini bukan sekadar soal rekor, melainkan tentang nilai dan makna dari setiap karya yang dihasilkan.
"Buku-buku karya dari cabang dinas, kepala sekolah, guru, dan siswa semua ini akan bermanfaat bagi dunia. Bukan hanya bagi Jawa Timur, bukan hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi dunia," ujarnya.
Khofifah menekankan, keberhasilan ini mencerminkan semangat pencerahan yang lahir dari dunia pendidikan Jawa Timur.
"Bukan soal rekor MURI-nya, tapi substansi dari 1.580 buku ini adalah kontribusi nyata bagi pendidikan dan pencerahan warga dunia," lanjutnya.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah menuliskan pikiran-pikiran terbaiknya. Secara kualitatif, karya ini insyaallah akan menjadi penerang dan penyemai kecerdasan bagi dunia," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyebut kegiatan ini sebagai bukti konkret bahwa pendidikan adalah proses yang hidup, bukan hanya di dalam kelas, melainkan juga dalam ruang kreativitas dan ekspresi.
"Pendidikan harus memberi ruang bagi kreativitas, inovasi, dan pengembangan diri. Melalui pameran dan bedah buku ini, kita ingin menunjukkan bahwa insan pendidikan Jawa Timur mampu berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia," ujar Aries.
Ia menambahkan, peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur menjadi momentum memperkuat kolaborasi lintas jenjang dan wilayah pendidikan.
"Semoga kegiatan ini menumbuhkan semangat berkarya dan menjadi inspirasi bagi pendidik maupun peserta didik untuk terus menghadirkan inovasi demi kemajuan pendidikan kita bersama," tegasnya.
Selama tiga hari pelaksanaan, pameran ini bukan hanya menampilkan karya, tetapi juga menjadi ruang pertemuan ide, forum literasi, dan lokakarya yang memperkaya pengalaman belajar bagi pengunjung.
Dengan semangat literasi dan inovasi yang membara, Pameran dan Bedah Buku Insan Pendidikan Jawa Timur diharapkan menjadi agenda tahunan. Sebuah ruang perjumpaan gagasan yang akan terus menegaskan bahwa Jawa Timur bukan hanya gudang ilmu, tetapi juga mercusuar pencerahan bagi Indonesia dan dunia. (dev/rev)