
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sahur perlu dilakukan oleh umat muslim sebelum menjalankan ibadah puasa. Makan sahur dibatasi hingga memasuki waktu imsak atau waktu subuh.
Banyak orang yang melanjutkan tidur setelah makan sahur karena masih merasakan kantuk.
Dokter dan ahli gizi komunitas Tan Shot Yen mengatakan, langsung tidur setelah makan sahur berpotensi memicu refluks atau kembali naiknya makanan ke kerongkongan.
"Masalahnya habis makan dengan lambung penuh jika langsung tidur berisiko refluks. Artinya, makanan tidak turun tapi bisa berbalik ke saluran cerna atas," ujarnya.
Dokter Tan menjelaskan, makanan membutuhkan sekitar 2-3 jam untuk dapat turun dan dicerna oleh saluran pencernaan.
Dokter Tan menyarankan seseorang yang mengantuk usai makan sahur untuk tidak langsung berbaring lurus, melainkan setengah duduk.
"Jika mengantuk, sebaiknya posisi setengah duduk, membaca atau mengaji. Jangan dibawa tidur," tuturnya.
Sumber foto: Ist
Selama bulan Ramadhan, Tan mengingatkan seseorang harus cukup istirahat dan mendapatkan tidur yang berkualitas setelah pulang tarawih.
Hal tersebut bertujuan agar tidak mudah merasakan lelah dan kantuk selama beraktivitas dan bangun pada dini hari untuk makan sahur.
Tidur setelah makan sahur berisiko terkena penyakit reflks gastroesofagus atau GERD saat langsung berbaring usai makan.
Perlu diperhatikan, saat sahur konsumsilah makanan mengikuti pedoman Isi Piringku.
Konsep Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan mengharuskan masyarakat untuk makan makanan lengkap, termasuk sayur, buah, makanan pokok dan lauk.
"Cukup air minum. Bukan kopi atau teh yang malah bikin dehidrasi karena sifatnya diuretik alias bikin berkemih lebih sering," jelas dokter Tan.
(ans)