15 Istilah Unik dan Lucu yang Sering Diucapkan Pendaki Gunung

15 Istilah Unik dan Lucu yang Sering Diucapkan Pendaki Gunung Ilustrasi. Foto: BANGSAONLINE

BANGSAONLINE.com - Mendaki gunung adalah olahraga yang memakan banyak waktu. Bagaimana tidak, karena setiap orang yang pergi ke gunung rata-rata membutuhkan waktu setidaknya lebih dari satu hari.

Hal ini bisa dikarenakan dua hal, yaitu karena jalur gunung yang panjang atau sekadar ingin menikmati camping di gunung.

Baca Juga: Ternyaa ini Alasan Pendaki Pakai Plester di Hidung, Apa Kita Perlu Juga?

Walaupun menjadi olahraga yang memakan banyak waktu, tetap menjadi olahraga ekstrem yang banyak disukai orang. Seiring berjalannya waktu, berbagai keluh kesah pendaki melahirkan banyak istilah di gunung yang unik dan lucu. Sebagai pendaki, hendaknya kalian tahu istilah-istilah yang sering diucapkan para pendaki.

1. Bagas

Kata bagas di sini bukanlah nama orang, melainkan singkatan dari babi ganas. Istilah ini awalnya sering muncul di Gunung Cikuray, karena sejauh ini gunung yang dikenal paling banyak babi hutan adalah Cikuray.

Baca Juga: Tips Tokcer dari Pendaki Profesional ini Ampuh Cegah Kebelet BAB saat Mendaki Gunung

Hingga pada akhirnya kata bagas menyebar karena babi hutan juga banyak tersebar di gunung-gunung lain seperti di Gunung Sindoro dan Prau.

Mengapa disebut babi ganas, bukan babi hutan? Karena babi di gunung selalu merampas logistik pendaki, bahkan saking takutnya para pendaki, sampai memanjat pohon hingga bagas pergi.

2. Ranjau

Baca Juga: Catat! Tata Cara Buang Air Besar di Gunung yang Tidak Merugikan Alam, Pendaki Lain dan Makhluk Gaib

Eits, jangan salah ya, istilah ranjau di gunung bukan ranjau perang, melainkan kotoran manusia yang dibuang sembarangan. Biasanya pada malam hari, pendaki yang takut atau malas untuk mencari tempat buang air, mereka akan membuang hajatnya sembarangan tanpa dipendam yang berujung menjadi ranjau oleh pendaki lain.

Walaupun tidak banyak, tapi masih ada loh pendaki yang seperti ini. Hal ini tidak untuk ditiru ya teman-teman!

3. Bonus

Baca Juga: Mau Mendaki dalam Waktu Dekat? Catat 3 Tips Mudah Mendirikan Tenda Kemah yang Aman di Musim Hujan

Bonus adalah kondisi tanah yang landai. Setelah berjalan melewati medan terjal yang cukup lama, ketika mengetahui di depan terdapat medan yang landai, seseorang akan menganggap hal tersebut adalah bonus.

Biasa diucapkan pendaki di barisan paling depan untuk memberikan semangat pendaki di belakang bahwa di depan terdapat jalur yang landai.

4. Tektok

Baca Juga: Jangan Salah! Keduanya Bisa Dilakukan di Gunung, Tapi Inilah Beda Hiking dan Trekking

Tektok adalah pendakian naik-turun secara langsung tanpa bermalam di gunung. Artinya, pendaki tektok tidak perlu membawa tenda, tidak perlu membawa banyak logistik. Biasanya pendaki tektok hanya membawa daypack berkapasitas 10 liter yang berisi jas hujan, air, dan makanan ringan.

5. Summit

Summit atau summit attack adalah perjalanan dari pos terakhir menuju puncak. Biasanya pendaki melakukan summit keesokan harinya pada dini hari setelah tidur di tenda.

Baca Juga: 5 Daftar Tumbuhan yang Harus Dihindari saat Berada di Hutan

6. Bivak

Adalah tempat berkemah sementara yang bisa dibangun menggunakan flysheet atau jas hujan ponco. Biasanya bivak digunakan oleh pendaki tektok.

7. Hipo

Baca Juga: Sepele Tapi Pendaki Sering Keliru, Inilah Peralatan Pribadi yang Wajib Dibawa Saat Mendaki Gunung

Istilah hipo merupakan singkatan dari hipotermia. Yaitu dimana kondisi tubuh yang tidak mampu memberikan suhu hangat karena suhu di gunung yang terlalu dingin.

8. Simaksi

Simaksi adalah singkatan dari surat izin masuk kawasan konservasi. Kalian bisa langsung menuju ke pos perizinan untuk mengurusnya. Atau jika tersedia online, kalian bisa mengurus tanpa harus datang ke lokasi, namun mengurusnya harus jauh-jauh hari agar kebagian kuota.

Baca Juga: Larangan Bawa Tisu Basah saat Mendaki Gunung, Solusi Tepat untuk Keasrian Lingkungan?

9. Ranger

Ranger adalah seseorang yang biasanya berjaga di pos perizinan. Bertugas untuk memberikan informasi terkait gunung di wilayahnya. Terkadang ranger juga menjadi tim SAR ketika terjadi kecelakaan oleh pendaki atau bencana di gunung tersebut.

10. Mepo

Mepo adalah singkatan dari meeting point, yaitu tempat di mana para pendaki berkumpul di suatu tempat untuk kemudian berangkat bersama. Karena sekarang di sosial media banyak grup pendakian. Tujuannya untuk mempermudah mencari barengan mendaki dari berbagai daerah.

11. Leader & Sweeper

Leader adalah pemimpin atau seseorang yang berposisi di bagian paling depan, biasanya dipilih orang yang mengetahui jalur pendakian untuk membantu mencarikan jalan yang lebih landai.

Sedangkan sweeper adalah sebutan untuk orang yang berposisi paling belakang. Walaupun paling belakang, sweeper seharusnya diposisikan oleh orang yang telah berpengalaman untuk menemani teman yang tertinggal.

12. Pos & Shelter

Pos dan shelter adalah dua tempat berbeda, namun memiliki fungsi yang sama, yaitu tempat untuk beristirahat atau membangun tenda.

Bedanya, untuk shelter biasanya mempunyai tanah yang cenderung luas dan berdekatan dengan sumber air. Namun kedua tempat ini menjadi penanda sejauh mana kita melangkah.

13. Rock!

Istilah rock mungkin jarang kita dengar, karena di Indonesia sendiri jarang pendaki yang mengucapkan istilah ini. Istilah rock sering diucapkan pendaki luar negeri ketika ada longsoran batu dari atas yang jatuh untuk meberitahukan pendaki yang di bawah agar menghindar.

14. Porter

Adalah seseorang yang menawarkan jasa pemandu jalan dan membantu pendaki agar sampai puncak hingga turun kembali dengan membawakan barang bawaan kita. Jadi, kita tidak perlu membawa banyak barang bawaan.

15. Survival

Adalah cara bertahan hidup selama di gunung dengan memanfaatkan benda di sekeliling yang tersedia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO