KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Gedung Sekolah Dasar Negeri Asmoro Bangun 4 Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, sudah lama mengalami kerusakan.
Meski dalam kondisi rusak, proses belajar mengajar tetap dilaksanakan di gedung tersebut.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Hal inilah yang membuat orang tua /wali murid, merasa khawatir akan keselamatan anaknya terutama saat hujan turun.
Karena bisa saja saat proses belajar mengajar sedang berlangsung, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti atap atau genting jatuh menimpa anaknya.
Sunandar, salah satu wali murid, mengatakan bahwa kondisi ruang kelas di SD Negeri Asmoro Bangun 4 memang sangat memprihatikan.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Bila hujan turun, kegiatan belajar mengajar dihentikan karena di dalam (kelas) seperti kolam.
"Kalau sedang hujan, anak-anak harus berteduh ke kelas lain. Kasihan anak-anak kita, terutama tentang keselamatan mereka. Ada empat ruangan yang rusak di SD Asmoro Bangun 4 itu," kata Sunandar, Minggu (24/3/2024).
Menurutnya, karena tidak kunjung ada perbaikan, beberapa wali murid pernah berinisiatif untuk memperbaiki ruang kelas yang rusak itu dengan cara bergotong royong.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
Namun, lanjutnya, niat bergotong royong itu diurungkan, karena menurut informasi masalah ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri.
"Kami para wali murid sangat mengkhawatirkannya keselamatan anak-anak yang sedang belajar. Untuk itu, kami berharap masalah ini segera mendapat tanggapan dari pihak terkait dan segera ada perbaikan,"harap Sunandar.
Ditambahkan Sunandar, bahwa gedung SDN Asmoro Bangun 4 ini, bila terjadi bencana Gunung Kelud meletus, selalu dipakai menjadi salah satu tempat untuk menampung para pengungsi.
Baca Juga: Kejari Kabupaten Kediri, Kenalkan Program Sareng Jaga Desa
"Terakhir, gedung SD Negeri Asmoro Bangun 4 ini pernah dipakai untuk menampung pengungsi saat Gunung Kelud meletus pada tahun 2014 lalu,"pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Dr. Mokhamat Muhsin, mengatakan, bahwa pihaknya akan meneruskan masalah ini ke Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) SD untuk segera ditindaklanjuti.
"Terima kasih atas informasinya, saya teruskan ke teman-teman sarpras SD, agar ditindaklanjuti,"kata Muhsin, melalui pesan singkat di WhatsApp. (uji/van)
Baca Juga: Desak Ketua LMDH Budi Daya Satak Mundur, Kantor Perhutani Kediri Didemo Warga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News