Sumber Bedug Riwayatmu Kini: Usai Jadi Rebutan Dua Desa, Kini Mata Airnya Malah Mati

Sumber Bedug Riwayatmu Kini: Usai Jadi Rebutan Dua Desa, Kini Mata Airnya Malah Mati Kondisi Sumber Bedung yang kini telah mengering (foto: Muji Harjita)

KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Nasib mata air atau Sumber Gaya Remaja, sungguh memperihatinkan.

Setelah menjadi rebutan dua desa bertetangga di Kabupaten , yaitu Desa Bedug dan Desa Rembang Kepuh, Kecamatan Ngadiluwih, terkait pengelolaan sumber bedug, kini sumber (belik) air di malah mati. 

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

Matinya sumber air di itu, diduga karena pihak pengelola, melapisi beton dasar sumber dengan semen.

Laporan ke pihak berwenang terkait matinya sumber air di Bedug ini bukannya tidak dilakukan. 

Bahkan seorang aktivis lingkungan sudah beberapa kali melaporkan kondisi sumber Bedug ini. 

Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional

Namun sayang, laporannya belum ada tanggapan dari pihak berwenang. Laporan yang disampaikan justru terkesan dilempar sana-sini.

Fathur Rahman, seorang aktivis lingkungan, mengatakan, bahwa ia dan beberapa kawannya, sudah beberapa kali melaporkan terkait Sumber air Bedug ini ke pihak berwenang.

"Kami sudah mendatangi Kantor Kecamatan Ngadiluwih untuk melaporkan masalah ini. Tapi ditolak dengan alasan bukan wewenangnya. Kami lalu disarankan lapor ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten . Itupun sudah kami lakukan,"kata Fathur, Minggu (24/3/2024).

Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska  Adakan Ujian Profesi Advokat

Menurutnya, laporannya ke DLH Kabupaten memang diterima, tapi sayang dalam surat balasannya dikatakan bahwa yang berwenang menanggani masalah sumber air bukan DLH tapi Brantas.

"Dalam surat balasannya, DLH menyampaikan ucapan terimakasih atas laporan kami. Tapi dalam uraiannya, dikatakan bahwa laporan keterkaitan sumber air dan segala yang berada pada sumber air dapat melaporkan ke Brantas, sesuai dengan kewenangannya,"imbuhnya.

Sumber bedug dikala air masih melimpah

Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja

Fathur mengaku bingung harus melapor kemana lagi, agar persoalan sumber air Bedug ini bisa ditangani. Karena persoalan sumber bedug ini sebenarnya juga sudah diketahui (BBWS) Brantas dan Pemkab .

"Kami akan tetap mencoba melaporkan lagi persoalan sumber bedug ini ke Brantas. Masalah nanti akan diarahkan kemana lagi, ditunggu saja jawabannya,"pungkasnya.

Dari catatan BANGSAONLINE, saat terjadi rebutan pengelolaan sumber bedug pada akhir tahun 2023 lalu, pihak BBWS Brantas dan Pemkab memang sudah mengetahui.

Baca Juga: Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Mbak Chicha Berkomitmen Setarakan Hak Penyandang

Hal itu juga dikuatkan oleh keterangan Kepala Desa Rembang Kepuh, Nur Aini, bahwa saat terjadi konflik antara Desanya dan Desa Bedug, terkait pengelolaan sumber.

Kedua Pemerintah Desa sudah dipertemukan di Kantor Pemkab dan pihak (BBWS) Brantas dan juga sudah mengetahui. (uji/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO