Muncul JKSN Junior: Kiai dan Gus 01, 02, 03 Kompak Dukung Khofifah

Muncul JKSN Junior: Kiai dan Gus 01, 02, 03 Kompak Dukung Khofifah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Khofifah Indar Parawansa, dan Emil Elestianto Dardak foto bersama dengan para kiai muda dan gus seusai acara di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya Selasa malam (25/3/2024). Foto: m mas'ud adnan/bangsaonline

juga mempelopori tadarus al-Quran di birokrasi Pemprov Jatim. Menurut dia, banyak OPD yang kemudian berusaha keras untuk belajar mengaji. 

Bahkan diantara mereka ada yang kemudian memanggil guru ngaji untuk belajar Al-Quran. Sebelumnya, kata , diantara mereka ada yang mengaji dengan cara membaca huruf latin, karena tak bisa baca huruf Arab.

juga sangat optimistis tentang pertumbungan ekonomi Jawa Timur. Ia menunjuk tentang perkembangan industri manufaktor.

“Per Mei ini Kiai, industri manufaktur Provinsi Jawa Timur sudah 35 %,” kata . Ini berarti Jawa Timur malampaui jauh dari target nasional, termasuk saat Indonesia emas pada 2045 nanti.

Sekarang, kata , “Yang perlu kita dorong adalah penguatan SDM yang lebih merata,” tukasnya.

Meski demikian mengaku masih ada program yang belum bisa ia tuntaskan dalam kepemimpinan periode pertama sebagai gubernur Jawa Timur. Padahal semula ia berharap proyek ini menjadi “pecah telur”.

Apa itu? Program mercusuar Indonesia . Atau IISC. Yang rencananya akan dibangun di kaki jembatan Suramadu sisi Madura. 

Padahal sudah membayangkan bagaimana manfaat dan indahnya proyek megah yang diprediksi akan menjadi kebanggaaan bangsa Indonesia di dunia internasional itu.

“Jadi kalau selama ini pertemuan ulama dunia ada di Bali, bisa kita tarik ke Madura,” kata membayangkan betapa strategisnya proyek itu.

IISC tidak hanya akan menjadi kebanggaan warga Jawa Timur tapi juga menjadi ikon Indonesia. 

Menurut dia, proyek itu sangat strategis karena ada bangunan masjid megah, disamping hotel berbintang, museum, dan bangunan lainnya.

“Begitu keluar dari jembatan Suramadu orang langsung melihat masjid,” kata membayangkan proyek bertaraf internasional itu.

Tapi sayang tanah yang akan ditempati bangunan kebanggaan umat Islam itu sampai sekarang masih belum diserahkan oleh kementerian PUPR. Padahal, kata , Pemprov Jatim sudah menyiapkan uang Rp 300 miliar untuk membebaskan tanah di sekelilingnya.

Tapi, tegas , program prestisius itu harus terwujud. Dan Kementerian PUPR harus menyerahkan tanah itu.

“Terlepas Madura mau jadi provinsi atau tidak,” kata disambut tawa para kiiai dan gus.

Ia juga menyinggung soal para siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri, melalui berbagai jalur. Menurut dia, pendaftar paling banyak adalah siswa-siswi Jawa Barat karena penduduknya memang terbanyak. Tapi yang paling banyak diterima di PTN justeru siswa-siswi Jawa Timur.

Menurut , prestasi yang dicapai Provinsi Jawa Timur selama ini tak lepas dari doa para kiai. Terutama doa kiai Asep yang istiqamah mendoakan agar Jawa Timur menjadi provinsi terdepan dan termaju melampaui provinsi-provinsi lainnya.

Karena itu mengucapkan terimakasih kepada para kiai, wabil khusus kepada Kiai Asep Saifuddin Chalim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO