Gereja Katolik Banyuwangi Gelar Arak-arakan Daun Palma

Gereja Katolik Banyuwangi Gelar Arak-arakan Daun Palma Arak-arakan umat Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi dalam merayakan perayaan minggu palma, dari halaman SMAK Hikmah Mandala, melewati jalan Jaksa Agung Suprapto menuju Gereja.foto:franciscus slamet wawan/BANGSAONLINE

BANYUWANGI (bangsaonline) – Minggu Palma bagi umat Katolik, merupakan perayaan memperingati Yesus atau Nabi Isa yang diarak ketika mau masuk ke kota Yerusalem, sebelum dikhianati dan dibunuh oleh kaum Yahudi. Dalam tradisi ini, merupakan awal minggu sebelum Isa Almasih wafat di kayu salib.

Pada perayaan minggu palma kali ini, Gereja Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi, merayakannya dengan berjalan kaki dari halaman SMAK Hikmah Mandala menuju gereja yang berlokasi di Jalan Jaksa Agung Suprapto, sambil membawa daun palma, Minggu 13 April 2014.

Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung

Menurut keterangan ketua dewan Paroki Maria Ratu Damai Banyuwangi, Albertus Budi Priyanto perayaan Minggu Palma merupakan rangkaian dari Pekan Suci, dimana Umat Katolik se dunia merayakan Isa Almasih atau Yesus Kristus yang disambut warga Yerusalem sebagai raja dengan dielu-elukan dengan lambaian daun palma.

“Dimana dalam peristiwa ini terjadi kontradiksi, dimana setelah dielu-elukan bagai seorang raja, Isa Almasih kemudian pada hari Jum’at harus wafat di kayu salib karena dikhianati dan dibunuh oleh umat Yahudi,” ujarnya.

Arak-arakan lebih kurang 500 umat Katolik se paroki Banyuwangi, yang berawal dari halaman gedung SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi menuju Gereja dan melewati sepanjang jalan Jaksa Agung Suprapto, selain untuk merayakan minggu palma, juga dalam rangka promosi ke umat Katolik terkait keberadaan sekolah Katolik, yang justru jarang dijamah oleh warga Katolik sendiri.

Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi

“Siswa dari sekolah Katolik di Banyuwangi justru jarang diminati oleh umat katolik sendiri dan mayoritas siswanya berasal dari kalangan di luar Katolik. Jadi kami mempergunakan halaman sekolah, selain untuk peribadatan pecan suci juga untuk promosi ke warga sendiri,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO