Klarifikasi Laporan Dugaan Mahar Politik, Panwaskab Sidoarjo Periksa Sholeh dan Rifai

Klarifikasi Laporan Dugaan Mahar Politik, Panwaskab Sidoarjo Periksa Sholeh dan Rifai TAAT ATURAN. Ketua DPC Partai Gerindra Sidoarjo HM Rifa’i SH saat mendatangi undangan dari Panwaskab, kemarin. Foto : musta’in/BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten (Panwaskab) Sidoarjo memeriksa M Sholeh SH yang melaporkan dugaan mahar politik oleh calon bupati (Cabup) H Utsman Ihsan, Rabu (5/8). Selain itu, pada hari yang sama, Panwaskab juga memeriksa Ketua DPC Partai Gerindra Sidoarjo HM Rifa’i SH sebagai salah satu pihak yang dilaporkan M Sholeh.

Sholeh dimintai keterangan lebih dulu. Sedangkan HM Rifai mendapatkan giliran setelah pemeriksaan Sholeh rampung. Di sela pemeriksaan Sholeh, HM Rifai yang masih menunggu giliran diperiksa, mengaku memenuhi undangan Panwaskab untuk klarifikasi terkait laporan yang dilakukan M Sholeh. Soal laporan Sholeh, secara tegas Rifa’I membantah. Ia menegaskan jika proses penjaringan yang dilakukan Partai Gerindra terhadap Cabup-Cawabup dalam Pilkada Sidoarjo 2015, sudah sesuai mekanisme.

Baca Juga: Sambut Pilbup 2020, NasDem Sidoarjo Gelar Konsolidasi Internal

Meski Utsman Ihsan bukan kader Gerindra, sambung Rifa’I, namun yang bersangkutan merupakan simpatisan yang membela mati-matian Partai Gerindra saat Pileg dan Pilpres Tahun 2009 lalu. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan partai Gerindra memberikan rekomendasi untuk H Utsman Ihsan sebagai Cabup berpasangan dengan Cawabup Tan Mei Hwa.

Rifai menyebut kini H Utsman Ihsan masuk kepengurusan Partai Gerindra Sidoarjo, sebagai Dewan Penasehat Partai Gerindra Sidoarjo, sejak 23 Juli 2015 lalu.

Ia pun menegaskan akan melawan siapapun yang berniat merusak partainya, seperti yang dilakukan M Sholeh saat ini. “Saya akan buka siapa Sholeh. Jangan sok suci-lah dia. Saya pegang rahasia dia,” tandasnya.

Baca Juga: KPU Tetapkan Abah Saiful-Cak Nur sebagai Bupati dan Wabup Sidoarjo Terpilih

Sementara, M Sholeh mengaku kehadiran dirinya memenuhi undangan Panwaskab sebagai tindaklanjut laporan dugaan mahar politik oleh Cawabup H Utsman Ihsan. “Saya diberi pertanyaan sekitar 15 pertanyaan,” cetus Sholeh usai dimintai keterangan oleh Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran Panwaskab Sidoarjo Berlian Luckytasari SH.

Sholeh menegaskan dirinya heran dengan rekomendasi Gerindra ke H Utsman Ihsan, yang bukan kader Gerindra. Sementara, dirinya kader Gerindra.

“Seharusnya Partai Gerindra menggunakan sistem lelang untuk menunjuk siapa yang layak mendapatkan rekom partai, kalau ada cabup-cawabup yang kualitasnya sama atau lebih murah, mengapa kok memilih Ustman, bukan saya. Padahal saya sudah memberikan kontribusi ke partai. Sampai partai memilih Ustman, berarti ada indikasi awal terjadinya mahar,” tandasnya.

Baca Juga: PPK, PPS dan TPS dengan Kehadiran Pemilih Tertinggi di Pilkada Sidoarjo Dihadiahi Kambing

Ia mengaku akan memberikan bukti tambahan terkait dugaan mahar politik H Utsman Ihsan tersebut. (sta/sho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO