HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri HUT ke-64 PMII.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com Indar Parawansa bersama para mahasiswa yang tergabung dalam , dan lintas organisasi pergerakan melakukan potong tumpeng dalam rangka memperingati HUT ke-64 , Rabu (17/4/2024).

Agenda tersebut juga dihadiri Ketua Jawa Timur, ketua dari sejumlah kabupaten/kota, serta lintas organisasi pergerakan seperti Ketua Jawa Timur, dan juga Ketua Jawa Timur. Semuanya menyatu mensyukuri usia yang kini berusia 64 tahun.

Sebagai tokoh yang juga lahir dan dibesarkan dari , memberikan pesan pada seluruh kader agar bersama-sama membangun, dan meningkatkan kualitas pergerakan dengan semangat amar ma’ruf nahi munkar. Dengan harapan juga turut mewujudkan Indonesia Emas 2045.

sekarang sudah berusia 64 tahun, dengan usia yang sudah senior namun dengan para motornya yang adalah anak-anak muda, kader harus terus bergerak dalam koridor menjaga harmoni, dengan terus meningkatkan kualitas pergerakan. Dengan nafas pergerakannya adalah amar ma’ruf nahi munkar,” paparnya.

yang juga Majelis Pembina Nasional PB ini menegaskan, aktif dalam organisasi pergerakan banyak memberikan manfaat bagi para aktivisnya. Sebab, mayoritas aktivis organisasi seringkali dapat mengurangi ego dan kekakuannya.

Para aktivis organisasi biasanya tidak hanya berpikir untuk kepentingan dirinya sendiri, tapi berpikir tentang kemasalahatan umat dan masyarakat umum, bangsa dan negara. Ketika ada di lingkungan sosial, biasanya dia akan lebih cepat bergerak untuk memberi pertolongan dan ringan tangan untuk bergotong royong.

“Bagi Indonesia, organisasi adalah social capital, yang termasuk di dalamnya adalah organisasi ekstra kampus. Seperti , Himpunan Mahasiswa Islam (), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (), , PMKRI , serta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah () dan lainnya,” kata .

“Organisasi-organisasi ini adalah wadah yang mengasah lahirnya calon pemimpin. Maka menurut saya penting bagaimana kita bisa membuat gerakan mereka supaya lebih kualitatif dan lebih berdampak pada penguatan leadership,” imbuh Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini.

Termasuk bagaimana gerakan mengawal pemerintah, karena pemerintah harus dikoreksi dan di evaluasi dari elemen masyarakat maupun mahasiswa. 

Oleh sebab itu, mendorong agar ke depan kader lebih aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah terutama dengan mengedepankan pola dialog dua arah. Agar apa yang menjadi tujuan dan cita-cita pembangunan bisa terwujud sesuai harapan bersama.

“Kita juga ingin agar bersama elemen lain turut ambil peran dalam percepatan menyambut Indonesia Emas. Ini penting untuk mewujudkan cita-cita bangsa dengan anak muda di garda terdepan,” tegasnya.

Di sisi lain, yang merupakan Ketua Cabang perempuan pertama di Indonesia ini mengakui bahwa adalah wadah tempat dirinya menggodok kemampuan leadership. Terutama saat ia menjabat sebagai Ketia Cabang Surabaya di tahun 1989, begitu banyak dinamika yang dihadapi.

“Saat itu saya adalah trial pertama ketua cabang perempuan pertama. Yang akhirnya menjadi penyemangat dan pioneer bagi yang lain sehingga mereka yang lain punya punya referensi bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin di ,” tegasnya.

Pasalnya berhasil menjadi ketua cabang perempuan pertama padahal ia berasal dari kampus Unair yang saat itu bukan dari komisariat dominan. Saat itu, komisariat yang dominan adalah dari kampus IAIN Sunan Ampel atau yang sekarang dengan UIN Sunan Ampel.

Namun berhasil membuktikan kepiawaiannya dalam menggawangi organisasi besar sekelas Surabaya. Bahkan saat itu masa kepimpinannya ditambah satu tahun karena dianggap berhasil dan dipercayai untuk menghandle kegiatan kongres di Surabaya.

“Pada akhirnya kita semua berharap bersama ekstra kampus lainnya ke depan akan mampu menghasilkan seorang pemimpin yang akan membawa kebaikan ke depan. Baik di kancah regional, nasional maupun global,” pungkas .

Di sisi lain, Ketua Jawa Timur Baijuri yang hadir dalam potong tumpeng kali ini menegaskan bahwa pihaknya siap untuk melaksanakan apa yang menjadi pesan dari yang tak lain adakah tokoh panutan mereka.

“Semangat kami adalah bagaimana nanti kader bisa mengisi tampuk-tampuk kepemimpinan nasional agar bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat. Yang mana untuk mencapai tujuan itu yang kita lakukan saat ini adalag memupuk kualitas SDM kita melakui peningkatkan ilmu pengetahuan dan skill kita,” tegasnya.

Terutama adalah skill dalam kepemimpinan atau leadership dan juga skill dalam problem solving. Selain itu juga mental dan kematangan pola pikir dari kader-kader .

“Kami optimis ada banyak sektor yang bisa kita tangani . Bahkan tidak hanya di ruang politik, tapi juga di lingkup profesional maupun entrepreneurship,” ucapnya. (dev/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO