SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA populer sebagai ulama kaya raya sekaligus gemar sedekah. Ulama yang selalu mengenakan baju putih itu tak pandang bulu. Bahkan pejabat tinggi pun diberi sarung dan uang. Apalagi orang miskin.
Tak aneh jika pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu dijuluki sebagai Kiai Miliarder Tapi Dermawan.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
Terutama pada bulan suci Ramadhan, Kiai Asep semakin gencar mengeluarkan sedekah. Tampaknya ini juga berbarengan dengan pengeluaran zakat mal (harta). Kiai Asep mengundang banyak orang ke kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC) yang terletak di Pacet Mojokerto Jawa Timur.
Mereka yang diundang, selain terdiri dari rakyat jelata juga para lurah, kepala desa, anggota TNI, anggota kepolisian dan elemen masyarakat lainnya
“Dalam satu hari sampai 1.500 orang yang datang,” tutur Ainul Yaqin, orang dekat Kiai Asep kepada BANGSAONLINE pada saat pembagian sedekah Ramadhan tempo hari.
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Mereka datang secara bergelombang ke masjid dan guest house kampus UAC. Gelombang pertama menjelang buka puasa. Gelombang kedua datang sehabis shalat tarawih. Bahkan juga ada kalanya sampai gelombang ketiga.
Prof Dr KH Asep Saifuddin Challim menjadi pembicara dalam acara bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan yang ditulis M Mas'ud Adnan di Gedung Dewan Pers Jalan Kebon Sirih Jakarta, Selasa (23/8/2022). Tampak dari kiri: Dr KH As'ad Said Ali, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, M Mas'ud Adnan, Idy Muzayyad dan Yusron Aminulloh. Foto: bangsaonline.com).
Baca Juga: Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
Pantauan BANGSAONLINE, Kiai Asep selalu mengawali acara bagi-bagi sedekah itu pada ribuan orang itu dengan istighatsah atau doa bersama. Lalu Kiai Asep memberikan taushiah dan shalat berjemaah.
Usai acara, mereka diberi beras, sarung dan uang transport tiap orang Rp 100 ribu.
“Sedekah tidak akan membuat rezeki berkurang. Tapi justru akan semakin bertambah,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE sembari menyitir Hadits Nabi.
Baca Juga: Kagumi Prestasi Amanatul Ummah, Kementerian Pendidikan Malaysia Studi Banding ke Pacet Mojokerto
Saat Covid melanda, Kiai Asep malah turun sendiri ke tempat-tempat para pedagang kaki lima. Kiai Asep membagikan beras karena iba pada nasib mereka lantaran barang dagangannya tak laku.
“Kita harus berkontribusi terhadap bangsa, sekecil apapun,” kata Kiai Asep sambil terus jalan kaki membagikan beras.
Yang juga menakjubkan, Kiai Asep bersedekah tak hanya pada momen-momen tertentu. Tapi tiap hari. Putra ulama pendiri NU KH Abdul Chalim Leuwimunding Majalengka Jawa Barat yang tahun lalu ditetapkan sebagai pahlawan nasional itu tiap hari memberikan sarung dan uang.
Baca Juga: Akad Nikah Putri Kiai Asep Dihadiri Syaikh Mesir, Dubes Sudan, Khofifah, Wakil Ketua MPR, dan Kiai
“Kalau hari Rabu, pagi-pagi orang sudah antre di depan rumah saya. Sampai 100 orang,” tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
Para relawan penanganan Covid-19 Mojokerto Jawa Timur saat membagikan sarung dan beras sedekah Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A di Guest House kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur, Jumat (15/5/2020). foto: MMA/bangsaonline.com
Baca Juga: Raih Gelar Master di UAC, Wakil Ketua MPR RI: Bila Republik Ini Miliki 10 Kiai Asep Makin Cepat Maju
Agar mereka tertib, Kiai Asep bikin aturan. Mereka harus menunjukkan KTP. “Karena jumlahnya terus bertambah, ” kata Kiai Asep.
Bahkan mereka yang antre tak hanya dari kalangan Islam. Tapi juga non muslim. “Diantara mereka ada juga yang beragama Kristen,” tutur KH Abdurrahim Zulkarnain, orang kepercayaan Kiai Asep yang ditugasi untuk membagikan uang pada mereka. Tapi mereka (non muslim) tetap diberi karena alasan kemanusiaan.
Tentu pengeluaran finansial Kiai Asep tiap bulan sangat banyak. Bahkan mencapai miliaran rupiah.
Baca Juga: Universitas KH Abdul Chalim Mewisuda 658 Mahasiswa, Kiai Asep Ingatkan Visi-Misi UAC
“Tapi pada bulan Ramadhan kali ini hanya sekitar Rp 5 miliar atau Rp 6 miliar,” kata Kiai Asep.
Ini berarti turun drastis. Pada bulan suci Ramadhan sebelumnya, seperti diberitakan BANGSAONLINE, Kiai Asep mengeluarkan sedekah dan zakat sekitar Rp 8 miliar hingga Rp 10 miliar.
Kenapa? Kiai Asep hanya tersenyum.
Baca Juga: Diikuti Ribuan Santri, KORMI Jatim Gelar Lomba Olahraga Tradisional di PP Amanatul Ummah
Yang pasti pada pemilu lalu Kiai Asep banyak membiayai caleg, terutama putranya sendiri: Muhammad Habibur Rochman (Gus Habib). Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Gus Habib adalah caleg DPR RI dari Nasdem yang berangkat dari Dapil Jatim VIII. Gus Habib meraih suara terbanyak di dapil yang meliputi Mojokerto,, Jombang, Nganjuk, Madiun Kota dan Kabupaten. Bahkan suara Gus Habbib mengalahkan suara Rusdi Kirana, konglomerat besar yang juga pemilik maskapai penerbangan Lion Air yang nyaleg dari PKB.
Kini Kiai Asep sibuk persiapan Pilkada yang akan berlangsung pada 27 November 2024. Maklum, putra sulungnya, Muhammad Al Barra (Gus Barra) menjadi calon bupati Mojokerto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News