MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Mindo Sianipar melakukan silaturahim ke kediaman Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Senin (22/4/2024) tadi malam.
Hadir juga Ahmad Anwar, Ketua DPC PDIP Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran
“Saya sudah tiga kali ke sini,” kata Mindo Sianipar sembari tersenyum.
Ia memang tampak akrab dengan Kiai Asep. Pria berusia 71 tahun itu juga banyak joke saat ngobrol dengan Kiai Asep. Bahkan saat membahas politik pun penuh tawa.
Mindo adalah politisi senior di PDIP. Ia anggota DPR RI 5 periode, sejak Oktober 1999. Di DPP PDIP Mindo Sianipar menjabat ketua bidang usaha kecil dan koperasi.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
Yang menarik, kunjungan Mindo kali ini membawa misi khusus. Mindo bukan hanya mendukung Muhammad Al Barra (Gus Barra) sebagai calon bupati Mojokerto tapi juga melamar menantu Kiai Asep, Dr Afif Zamroni (Gus Afif), untuk diusung sebagai calon walikota Mojokerto. Semenara calon walikotanya kader PDIP.
Namun bisa saja formasinya dibalik. Gus Afif calon wakil walikota, sedang kaeer PDIP calon walikota.
Menurut dia, pencalonan Gus Afif itu bisa satu paket dengan pencalonan Gus Barra. Artinya, PDIP selain mengusung Gus Afif sebagai calon wali kota juga mengusung Gus Barra sebagai calon bupati kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
Mindo Sianipar optimistis menang. Menurut dia, untuk Kota Mojokerto PDIP memiliki 5 kursi DPRD. Sehingga tanpa koalisi pun bisa memajukan calon.
Apalagi Kiai Asep dikenal sebagai ulama suka membantu. “Kiai ini kan hobi membantu,” kata politikus PDIP itu berusaha meyakinkan Kiai Asep.
Mindo juga mengatakan bahwa sebelum silaturahim ke Kiai Asep, dirinya sudah bertemu Gus Barra. "Nanti poin-poinnya biar disampaikan Gus Barra ke Pak Yai," kata Mindo Sianipar.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Mendengar penjelasan Mindo itu Ketua DPC PDIP Mojokerto Ahmad Anwar sangat setuju. Ia tampak berkali-kali mengiyakan.
Dalam pertemuan itu Ahmad Anwar kembali menepis munculnya isu politik yang mengatakan bahwa PDIP Mojokerto akan berkoalisi dengan PKS untuk mendukung Ikfina Fahmawati sebagai calon bupati. Menurut dia, isu itu jelas tak benar.
Mendengar isu itu Mindo pun ikut berkomentar. “Itu orang yang tak mengerti PDI Perjuangan,” tukas Mindo Sianipar.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
Dalam pertemuan dengan Kiai Asep, Mindo Sianipar tidak hanya membahas soal pencalonan Gus Barra dan Gus Afif tapi juga membahas program ke depan yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama masyarakat Mojokerto. Ia mengaku sangat cocok dengan visi dan konsep pemerintahan yang disampaikan Kiai Asep.
“Jadi kepala daerah itu kan bukan cari duit,” tegas Mindo Sianipar. Tapi bagaimana menyejahterakan rakyat.
Sebelumnya, Kiai Asep memang sempat memaparkan tentang rencana ke depan jika Gus Barra ditakdir jadi Bupati Mojokerto. Diantaranya, program bedah rumah dan memajukan pendidikan di Mojokerto.
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir di Tempuran Mojokerto, Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus ke Warga
“Karena masih ada rumah yang tak layak huni di Mojokerto,” kata Kiai Asep. Ia berjanji, khusus program bedah rumah itu Kiai Asep tak akan minta APBD. Tapi akan dibiayai dari uang pribadi. Bahkan ia sudah mengalkulasi anggaran tiap bulan.
“Paling sekitar Rp 200 juta atau Rp 300 juta,” katanya.
Begitu juga tentang peningkatan kualitas pendidikan. Menurut Kiai Asep, selama ini SMAN Negeri di Mojokerto masih jauh di bawah sekolah Amanatul Ummah. Kiai Asep lalu memberikan koran HARIAN BANGSA kepada Mindo Sianipar dan timnya. Di halanan satu koran HARIAN BANGSA itu dimuat 280 santri Amanatul Ummah lolos SNBP. Bahkan 31 diantaranya diterima di Fakultas Kedokteran.
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
Mindo Sianipar sangat setuju. Ia lalu memberi contoh seorang bupati di Minahasa. Menurut Mindo, bupati tersebut punya program duka. Yaitu program untuk membantu warganya yang ditimpa kesusahan. Misalnya ada warganya meninggal ia memberikan santunan.
Program itu dianggarkan lewat APBD. “Kalau di Minahasa kan mayoritas beragama Kristen. Jadi kalau meninggal kan dimasukkan peti,” kata politisi PDIP kelahiran Tanjung Balai Sumatera Utara pada 24 Oktober 1953 itu. Untuk membeli peti itu keluarganya mendapat santunan dari program duka itu.
Menurut Mindo Sianipar, bupati itu seorang kaya raya sehingga tak cari untung dari APBD. Karena itu ia sangat optimistis kalau Gus Barra jadi bupati dan Gus Afif menjadi walikota Mojokerto akan bisa berbuat maksimal karena berasal dari keluarga kaya. Apalagi Kiai Asep dikenal sebagai ulama suka membantu.
Baca Juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Fraksi PPP Gelar Reses
Mindo juga menyarankan agar Mojokerto ke depan memprioritaskan program pertanian. Maklum, Mindo di DPR RI duduk di Komisi IV yang mengurusi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan.
Kiai Asep pun langsung menukas. “Seandainya penjenengan datang siang, saya ajak keliling, melihat sayur milik Amanatul Ummah,” kata Kiai Asep.
Mindo Sianipar tampak makin mantap dengan konsep an program pemerintahan Kiai Asep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News