SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pijat bayi dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan dan kesehatannya apabila dilakukan dengan tepat.
Dr. dr. Fitri Hartanto, SpA (K) yang merupakan dokter spesialis anak menjelaskan bahwa menurut data Kementerian Kesehatan, stimulasi pijat bayi bisa dilakukan sejak bayi baru lahir.
Baca Juga: Tata Kelola TUKS Petrokimia Gresik Raih Penghargaan dari Kemenkes
"Usia termuda melakukan pihat bayi saat usia awal bayi lahir hingga usia dua hingga tahun," ujar dokter Fitri.
Dokter Fitri mengingatkan bahwa pijat bayi sebaiknya dilakukan oleh orangtua sendiri dan bisa didampingi oleh tenaga kesehatan, bukan oleh dukun.
"Sebaiknya pijat dilakukan oleh ayah atau ibunya sendiri bukan dengan bantuan dukun. Hal ini menciptakan tujuan utama kita membentuk bonding (ikatan emosional) hubungan anak dan orang tua," jelas dokter Fitri.
Baca Juga: Klarifikasi Khofifah soal Hoaks Video Bagi-Bagi Santunan Usai Menang Pilbup Jatim
Dokter Fitri menjelaskan bahwa stimulus pijat bayi dapat dilakukan 1-2 kali sehari, sekurang-kurangnya tiga kali dalam seminggu. Namun, perlu dipastikan kesiapan antara orangtua dan anak.
"Semakin banyak kontak antara orangtua dan anak maka bondingnya makin erat. Anak akan merasa diperhatikan oleh orangtuanya," tutur dokter Fitri.
Selain itu, dr.Piprim Basarah Yanuarso, SpA (K) mengatakan bahwa pijat bayi sebenarnya sangat disarankan dan aman dilakukan oleh orangtua dengan didampingi tenaga kesehatan.
Baca Juga: Khasiat Air Rendaman Daun Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh
Manfaat pijat bayi menurut dokter Piprim ialah meningkatkan ikatan orangtua dan anak, stimulasi sensori, dan release stres pada anak.
Sementara itu, untuk gerakan memijat bayi yang disarankan oleh dokter yaitu memijat seluruh wajah, kemudian area dahi, bawah mata, mulut dan gerakan ILU (I Love You) pada area perut.
(ans)
Baca Juga: Resep Kolak Pisang Bakar Nangka, Sajian Manis dan Praktis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News