KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kasus dugaan suap rekrutmen perangkat desa di Kabupaten Kediri yang digelar pada Bulan Desember 2023, saat ini sudah dalam penanganan Polda Jatim.
Kasus tersebut, ternyata menyeret sejumlah oknum wartawan yang diduga menerima bagian dari hasil suap tersebut.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Menanggapi dugaan kasus suap tersebut, Ketua PWI Kediri, Bambang Iswahyoedhi menegaskan, bahwa sesuai dengan tugas dan fungsi wartawan yang telah diatur dalam UU Pers, maka PWI Kediri mengapresiasi penanganan kasus tersebut oleh Polda Jatim, sebagai wujud supremasi hukum.
Selain itu, Bambang juga mengatakan, sejak kasus itu mencuat, banyak pertanyaan yang masuk ke pihaknya untuk mempertanyakan kasus rekrutmen perangkat desa, yang menyangkut wartawan.
"Kami PWI Kediri mengambil sikap, yaitu mendukung proses penanganan kasus tersebut secara profesional. PWI Kediri mendukung upaya tersebut secara akuntabel, transparan dan tidak tebang pilih," tegas Bambang, Kamis (2/5/2024).
Baca Juga: Resmikan RS Bhayangkara Serentak di 9 Daerah, Kapolda Harap Penuhi Layanan Kesehatan Berkualitas
Diketahui sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengatakan, penyidik Subdit Tipikor Polda Jatim masih mengusut kasus dugaan korupsi rekrutmen perangkat desa di Kediri.
Menurutnya, pihaknya telah menerima tujuh pengaduan masyarakat, dan satu pengaduan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait kasus tersebut.
Dalam rekrutmen perangkat desa itu, diduga ada praktik pengkondisian agar bisa lolos menjadi perangkat terpilih. Setelah menerima laporan tersebut, Polda Jatim langsung menerbitkan laporan polisi (LP) model A.
Baca Juga: Kapolda Jatim Tekankan Kewaspadaan Cuaca Ekstrem dan Keamanan saat Rakor Operasi Lilin Semeru 2024
Dalam penyidikan kasus itu, Sub Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Subdit Tipikor) Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim memeriksa setidaknya terdapat 29 saksi.
Mereka terdiri dari berbagai latar belakang, diantaranya pengurus paguyuban kepala desa, perangkat desa, peserta yang tidak lolos, hingga oknum LSM dan dua wartawan Kediri.
Rekrutmen yang digelar pada 27 Desember 2023 lalu, terdapat 433 formasi perangkat yang kosong, yaitu dari 163 desa di Kabupaten Kediri. Selain itu, lowongan tersebut diperebutkan hingga 1.229 peserta.
Baca Juga: Viral Video Panas Daster Pink Sidoarjo, Polda Jatim Amankan Pemeran Pria
Selain memeriksa puluhan saksi, polisi juga menyita uang senilai Rp4,2 miliar, uang tersebut diduga sisa dari uang suap yang terkumpul dari berbagai pihak dari total Rp12 miliar yang dikelola oleh paguyuban kepala desa di Kediri. (uji/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News