BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kerap membahayakan pengendara yang melintas, warga Desa Martajasah, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, menanami jalan belubang menuju Wisata Religi Pesarean Syaikhona Kholil dengan pohon pisang.
Penanaman pohon pisang di jalan berlubang itu dilakukan oleh warga sebagai bentuk protes pada pemerintah setempat. Sebab, akses satu-satunya menuju Pesarean Mbah Kholil itu dibiarkan rusak penuh lubang.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
"Sudah terlalu banyak korban, pengendara terjatuh akibat jalan berlubang. Kondisi jalan rusak memang sudah cukup lama, namun yang banyak korban dalam 3 bulan terakhir. Lubangnya cukup dalam dan lebar," ungkap warga setempat, Romli, Minggu (12/5/2024).
Akses itu setiap hari dilewati bus rombongan wisatawan dari luar daerah. Namun, sayangnya pemerintah kurang perhatian dan terkesan tutup mata dengan kondisi jalan yang dipenuhi lubang.
Korban mulai dari warga setempat, pengunjung wisata religi yang menggunakan motor, pelajar, dan tukang sayur. Kondisi jalan kian memprihatinkan apabila terjadi hujan. Sebab, lubang tidak terlihat karena tertutup genangan air.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
"Kami berharap pemerintah sedikit memberi perhatian dengan kondisi jalan. Karena selain menjadi akses wisata religi, juga masih di wilayah kota. Miris jika jalan rusak parah dibiarkan," ujarnya.
Sementara salah satu sopir bus pariwisata, Anang, mengaku sedikit kesulitan jika melintas saat mengantar rombongan menuju Pesarean Mbah Kholil. Selain sempit, kondisi jalan rusak parah.
"Kami berharap segera ada perhatian dari pemerintah setempat. Semoga cepat diperbaiki, agar peziarah dan driver bus pariwisata bisa lebih nyaman," harapnya. (fat/uzi/rev)
Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News