
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sejak ada kabar flushing atau 'Pladu' Bendungan Wlingi dan Bendungan Lodoyo, BPBD Kota Kediri telah melakukan monitor di Sungai Brantas, mulai hari Senin (20/5/2024) kemarin.
Masyarakat di sekitar Sungai Brantas sudah berada di pinggiran Sungai Brantas menunggu momen tersebut untuk menangkap ikan.
Baca Juga: Tuntut Evaluasi MBG, Ratusan Mahasiswa Gabungan Gelar Aksi Demo di Kantor DPRD Kabupaten Kediri
Merespons hal tersebut, Pemerintah Kota Kediri bergerak cepat melakukan pengamanan dengan menerjunkan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
BPBD Kota Kediri bekerja sama dengan Tepbek Kediri melakukan pengamanan dengan menyiagakan personel dan 2 perahu LCR.
Tim gabungan yang berjumlah 18 orang tersebut secara bergantian akan melakukan pengamanan dengan menyisir Sungai Brantas mulai dari sisi Taman Brantas hingga batas Kota Kediri yang dilakukan mulai Senin (20/5/2024) sore.
Baca Juga: Demi Kesejahteraan Masyarakat, Inspektur Kota Kediri Dorong Peningkatan Pemahaman Manajemen Risiko
Kalaksa BPBD Kota Kediri, Indun Munawaroh, mengatakan berdasarkan informasi dari PT Jasa Tirta bahwa tanggal 20 sampai dengan 24 Mei 2024 akan dilakukan 'Pladu'.
"Untuk itu, Pemerintah Kota Kediri melakukan kesiapsiagaan bersama personel dari Tepbek Kediri untuk siaga selama 24 jam guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," terang Indun saat ikut melakukan pemantauan di Sungai Brantas, Selasa (21/5/2024).
Pihaknya juga telah mengedukasi masyarakat melalui media sosial milik BPBD dan Pemerintah Kota Kediri untuk mengurangi aktivitas di sekitaran Sungai Brantas.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Vinanda dan Gus Qowim Siap Wujudkan Kota Kediri MAPAN
"Tanggal 19 Mei 2024 lalu, kita juga melakukan edukasi dan informasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar daerah bantaran Sungai Brantas, apalagi sampai mengambil ikan menuju ke aliran Sungai Brantas," terangnya.
Hal ini, lanjut Indun, dikarenakan debit dan arus air yang meningkat dan deras. Berdasarkan informasi dari PT Jasa Tirta, kenaikan debit air mencapai 400 meter kubik per detik.
"Memang tidak bisa kita pungkiri jika pladu adalah momen yang ditunggu-tunggu masyarakat. Namun tetap kita lakukan antisipasi dengan mengimbau dan mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada," imbuhnya.
Baca Juga: Pemkot Kediri Gencar Lakukan Pengawasan Alat UTTP di Berbagai Pasar Tradisional Jelang Ramadhan
Dari pantauan yang dilakukan tim BPBD saat penyisiran, sejak kemarin sore (Senin, 20/5/2024), masyarakat sudah banyak yang bersiap di tepi Sungai Brantas serta membawa peralatan seperti pancing dan jaring untuk menangkap ikan. (uji/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News