Puluhan Hektar Sawah di Gresik Gagal Panen

Puluhan Hektar Sawah di Gresik Gagal Panen Petani melihat padi mereka yang mulai kekurangan air. (foto: syuhud/BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kemarau panjang yang melanda Kabupaten mulai berdampak pada tanaman padi. Sedikitnya, 36 hektar dari sekitar 38.000 hektar areal persawahan padi yang tersebar di 18 kecamatan terkena puso (gagal panen). Rata-rata areal padi seluas itu tersebar di kecamatan yang dikenal dengan lumbung padi, seperti Kecamatan Benjeng, Balongpanggang dan Cerme. 

Padi usia mulai 30-60 hari mati dan mengering, lantaran kekurangan air. Hal ini diakibatkan kantong-kantong air seperti sungai kecil, sumur bor dan telaga yang selama ini dimanfaatkan petani untuk sarana irigasi mengering dampak musim panas. "Kami terus lakukan pengawasan daerah-daerah yang mengalami kekeringan," kata Kepala Disperta (Dinas Pertanian) Pemkab , Ir Agus Djoko Waluyo, Kamis (13/8).

Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean

Menurut Agus, areal persawahan padi yang mengalami puso tahun ini terbilang menurun dibanding tahun sebelumnya, yang mencapai 100 hektar lebih. Ini disebabkan, banyak petani yang tidak mengambil musim tanam ketiga, karena mereka memeridiksi bakal kesulitan air.

Namun, lanjut Agus, tidak menutup kemungkinan, jumlah areal persawahan padi yang terkena puso akan terus bertambah. Sebab, masih banyak areal padi yang baru berusia di bawah 60 hari mulai mengalami kekurangan air. "Rata-rata padi itu dipanen dalam usia 90 hari atau 3 bulan. Kalau belum mencapai usai 60 hari saja kekurangan air, maka bisa dipastikan padi itu akan gagal dipanen," terangnya.

Dinas Pertanian belum bisa menghitung kerugian yang dialami oleh petani akibat areal padinya mengalami gagal panen. Sebab, jumlahnya diprediksi akan terus bertambah. Namun, kalau dilihat rata-rata biaya yang dikeluarkan petani untuk tanam per hektarnya mencapai antara Rp 5-7,5 juta. "Itu belum masuk biaya obat-obatan dan pupuk," jelasnya.

Agus menambahkan, Dinas Pertanian akan memberikan bantuan berupa bibit benih kepada para petani yang mengalami gagal panen. Sehingga, kalau musim hujan tiba, mereka bisa memulai tanam dengan benih bantuan tersebut. "Benih sudah kami siapkan. Kami mintakan bantuan dari provinsi," pungkasnya. (hud/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO