KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024 ini, Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, menggelar agenda Napak Tilas pohon Kepuh bersejarah tempat di mana awal mula Bung Karno muda menggali Pancasila di Bumi Kediri.
Kegiatan diikuti anak sekolah, para tokoh lintas agama, perwakilan pejabat pemerintah, para pecinta Soekarno, seniman dan budayawan serta perwakilan organisasi. Ketua Panitia Tasyakuran Hari Lahir Pancasila, Tri Handono, memastikan hal tersebut.
Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri
“Karena ini bertepatan Hari Pancasila, maka agenda napak tilas menjadi satu rangkaian dengan upacara Hari Lahir Pancasila. Jadi selesai upacara semua langsung menuju tempat sejarah petilasan pohon Kepuh tempat awal Bung Karno menggali Pancasila, pohonnya masih berdiri tegak,” ujarnya, Sabtu (1/5/2024).
Sementara itu, Ketua Harian Persada Soekarno Kediri, R. Kushartono, mengatakan bahwa awal mula penggalian Pancasila ini sudah disinggung dalam Pidato 1 Juni 1945. Pada waktu itu, Bung Karno menegaskan bahwa Pancasila sudah digali sejak tahun 1918.
“Jadi yang menegaskan bahwa Pancasila sudah digali sejak muda adalah Bung Karno sendiri dalam pidato 01 Juni 1945, belakangan pidato 1 Juni 1945 ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo dengan Kepres No 24 tahun 2016,” paparnya.
Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata
Dengan napak tilas sejarah ini, kata Kushartono, diharapkan generasi muda tidak melupakan sejarah. Mengingat saat ini, menurut Kus, banyak generasi muda tak lagi mengenal sejarah khusunya penggalian Pancasila.
“Saya temukan data yang sangat mengerikan, hasil survei Setara Institute mencatat 83,3 persen siswa sekolah menengah menganggap Pancasila bukan ideologi permanen dan bisa diganti. Sementara mereka adalah generasi pewaris tahta masa depan bangsa dan negara," ucapnya.
Kalau sampai Pancasila dasar negara ini diganti dengan ideolagi lain, lanjut Kushartono, apa lagi diganti berdasarkan agama, atau ideologi lain, maka otomatis robohlah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Jangan sampai NKRI ini seperti Sriwijaya atau Majapahit yang kini tinggal cerita.
Baca Juga: Pesantren Jatidiri Bangsa Kediri Telah Dibuka, Telan Biaya Pembangunan Rp2 Miliar Tanpa Proposal
Selain upacara dan Napak litas sejarah, rangkaian kegiatan tasyakuran Hari Lahir Pancasila di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri juga diisi dengan pentas seni budaya, bakti sosial, doa lintas agama, selamatan dan diskusi kebangsaan. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News