GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sekretaris PAC PDI Perjuangan Kebomas, Mega Bagus Saputra, mendesak DPC PDIP Gresik segera menentukan sikap menghadapi Pilkada Gresik 2024.
Menurut Bagus, DPC PDIP Gresik harus segera membangun koalisi dengan partai politik (parpol) lain untuk menentukan paslon bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang diusung.
Baca Juga: Kampanye Akbar di Bungah, Cawabup Gresik Alif Ajak Coblos Surat Suara yang Ada Paslonnya
Sebab, PDIP Gresik tidak bisa mengusung paslon sendiri karena 'hanya' meraih 9 kursi di DPRD hasil pemilu 2024. Sementara syarat untuk mengusung paslon harus memiliki 10 kursi atau 20 persen kursi di DPRD Gresik.
"Pilkada Gresik makin dekat, tanggal 27 Agustus sudah pendaftaran. Kami mendesak DPC segera putuskan koalisi dengan parpol lain untuk mengusung paslon," ucap Bagus saat dihubungi BANGSAONLINE.com, Rabu (12/6/2024).
Bagus menyebut desakan ini merupakan bentuk kekhawatiran dari PAC karena ada kemungkinan PDIP akan ditinggal parpol-parpol lain, sehingga gagal mengusung paslon.
Baca Juga: Jika Temukan Kecurangan di Pilkada Gresik, Saksi Kotak Kosong Bisa Gugat ke MK
Terkait langkah DPP PDIP yang telah menurunkan surat tugas kepada Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah, Bagus mengatakan hingga saat ini tidak ada tindaklanjutnya dan belum ada kepastian.
"Kami dari pengurus PAC PDIP sampai saat ini tidak mendapatkan kabar kepastian siapa paslon yang akan diusung," terangnya.
"Kalau belum pasti, PDIP Gresik harus segera bergerak membangun koalisi dengan partai lain dan menentukan paslon yang akan diusung pada pilkada 2024," tambahnya.
Baca Juga: Kunjungi Pasangan Yani-Alif, Sekjen DPP Golkar Optimis Menang 95 Persen
Bagus menyampaikan, PDIP Gresik memiliki banyak kader mumpuni untuk diusung pada Pilkada Gresik 2024. Antara lain, Ketua DPC Mujid Riduan, Sekretaris Noto Utomo, dan Wakil Ketua Jumanto.
"Pak Mujid Riduan yang juga Wakil Ketua DPRD Gresik kepemimpinannya terbukti mampu menaikkan raihan kursi PDIP Gresik dari 6 kursi di pemilu 2019 menjadi 9 kursi pada pemilu 2024. Mas Jumanto juga sangat berpengalaman di legislatif selama 5 periode. Begitu juga Mas Noto Utomo. Figur-figur ini, kader potensial PDIP Gresik," bebernya.
Ia berharap PDIP Gresik tidak ketinggalan kereta dan hanya menjadi penonton karena tidak bisa mengusung paslon pada pilkada 27 November.
Baca Juga: Usai Debat Publik Kedua, Gus Nur Ajak Masyarakat Menangkan Yani-Alif
"Jangan sampai ketika parpol lain sudah tercapai kesepakatan berkoalisi, PDIP ketinggalan, sehingga posisi tawarnya menjadi lemah. Akibatnya, PDIP Gresik hanya bisa menjadi pendukung, bukan pengusung," pungkasnya. (hud/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News